JAKARTA. Industri asuransi jiwa nasional tetap mengandalkan produk proteksi berbalut investasi alias unitlink untuk memperbesar pangsa pasarnya di tahun ini. Maklum, produk unitlink masih laku di pasaran. Dengan unitlink, industri asuransi menghitung pendapatan premi tahun ini bisa tumbuh 25%-30% ketimbang pencapaian pencapaian premi di 2010. Penetapan target tersebut sesuai dengan catatan kinerja industri asuransi jiwa di tahun 2010 ciamik. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, pencapaian terbesar pendapatan premi industri asuransi jiwa didorong oleh meningkatnya penjualan unitlink. "Unitlink makin digemari masyarakat," ujar Ketua AAJI Evelina F. Pietruschka, saat paparan kinerja, Jumat (15/4). Premi unitlink menyumbang 58,87% dari total dana setoran peserta asuransi atau mencapai Rp 44,73 triliun. Sedang premi produk tradisional hanya Rp 31,24 triliun.
Andalkan unitlink, bidik premi naik 25%-30%
JAKARTA. Industri asuransi jiwa nasional tetap mengandalkan produk proteksi berbalut investasi alias unitlink untuk memperbesar pangsa pasarnya di tahun ini. Maklum, produk unitlink masih laku di pasaran. Dengan unitlink, industri asuransi menghitung pendapatan premi tahun ini bisa tumbuh 25%-30% ketimbang pencapaian pencapaian premi di 2010. Penetapan target tersebut sesuai dengan catatan kinerja industri asuransi jiwa di tahun 2010 ciamik. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, pencapaian terbesar pendapatan premi industri asuransi jiwa didorong oleh meningkatnya penjualan unitlink. "Unitlink makin digemari masyarakat," ujar Ketua AAJI Evelina F. Pietruschka, saat paparan kinerja, Jumat (15/4). Premi unitlink menyumbang 58,87% dari total dana setoran peserta asuransi atau mencapai Rp 44,73 triliun. Sedang premi produk tradisional hanya Rp 31,24 triliun.