JAKARTA. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional Andin Hadiyanto ditunjuk sebagai salah satu Direktur Eksekutif Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Ini adalah lembaga keuangan dan pembiayaan multilateral yang baru yang dipelopori oleh China.

Andin akan menjabat sebagai salah satu Direktur Eksekutif di AIIB untuk enam periode dari 10 periode pertama. Adapun satu periode terdiri dari dua tahun. Dengan demikian, Andin akan menduduki jabatan tersebut selama 12 tahun.

"Iya, memang sudah ditunjuk," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di kantornya, Rabu (13/1). Rencananya, Bambang akan menghadiri peresmian beroperasinya AIIB di Beijing, Sabtu medantang (16/1).

Adapun konstituen Indonesia di AIIB terdiri dari Indonesia, Kamboja, Laos, Myanmar, Maladewa, dan Sri Lanka. Berdasarkan perhitungan, kekuatan Indonesia sendiri sebesar 4,3% dari 6,8% (total enam negara). Dengan persentase tersebut, Indonesia akan memperoleh posisi direktur selama enam periode, dimana setiap periodenya terdiri dari dua tahun masa kerja.

Andin mengawali karir di Kementerian Keuangan pada 1 Desember 1990. Jebolan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan di Universitas Gadjah Mada tersebut pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Kebijakan Kerjasama Internasional (2009-2011), Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral (2011-2012), dan Sekretaris Badan Kebijakan Fiskal atau BKF (2012).

Pada Januari 2013, Andin menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Staf Ahli Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional lalu secara resmi dilantik pada jabatan tersebut bulan November 2013. Kemudian pada Desember 2013 merangkap sebagai Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal sampai dengan 6 Februari 2015.

Indonesia sendiri merupakan pemegang saham terbesar ke-8 di AIIB yang baru saja didirikan. Kementerian Keuangan telah mengumumkan bahwa Indonesia akan menginvestasikan US$ 672,1 juta di AIIB selama lima tahun ke depan.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia