Aneka Gas genjot pasar Indonesia timur



JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk ingin memperdalam pasar Indonesia bagian timur. Itu adalah strategi tatkala persaingan bisnis gas non energi berupa oksigen murni dan nitrogen di Jawa sudah sangat panas.

Menurut pengalaman Aneka Gas, bukan cuma pemain lokal yang mengalap bisnis gas non-energi di Jawa. Belakangan, pemain gas asal Prancis, Jerman dan Amerika Serikat semakin marak.

Karakter bisnis pemain asing berbeda dengan Aneka Gas. Rata-rata pemain asing hanya memiliki satu hingga dua pabrik besar di Jawa. Sementara Aneka Gas memiliki 44 pabrik dengan ukuran lebih kecil. Namun, bisnis Aneka Gas menjalar di Jawa dan luar Jawa.


Sasaran bisnis juga berbeda. Pemain asing lebih banyak membidik klien besar. "Kalau kami medium dan kecil untuk kalangan small and medium enterprises, jadi kami menyasar dari bawah," ujar Rachmat Harsono, Wakil Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Tbk, Rabu (28/9).

Untuk mewujudkan rencana memperkuat pasar Indonesia timur, Aneka Gas akan menambah filling station atawa stasiun pengisian gas di 13 provinsi baru. Seperti Sulawesi Barat, Kalimantan Utara dan Maluku Utara. Sejauh ini, mereka sudah memiliki 80 filling station di 22 provinsi.

Lewat strategi itu, Aneka Gas ingin memperbesar penjualan luar Jawa. Catatan internal perusahaan, kontribusi penjualan luar Jawa baru 40%. Selebihnya di Jawa.

Agar rencana berjalan mulus, Aneka Gas menyiapkan capital expenditure (capex) alias dana belanja modal sekitar Rp 300 miliar untuk dua tahun. Jatah penggunaan dana tahun ini antara Rp 50 miliar-Rp 100 miliar. Selebihnya alokasi capex tahun depan.

Aneka Gas sadar, alokasi capex tak besar. Perusahaan berkode AGII di Bursa Efek Indonesia itu beralasan, bahan baku oksigen murni dan nitrogen bukan gas alam melainkan udara bebas. Jadi, harga tak fluktuatif terpengaruh pasar internasional.

Sementara target pasar utama adalah sektor kesehatan, penyerap utama produk oksigen. Manajemen perusahaan  mengklaim, hampir 80% rumahsakit di tanah air mengonsumsi oksigen Aneka Gas. Sedangkan penyerap utama produk nitrogen adalah barang konsumsi. Sebut saja, produsen mi instan dan minuman berkarbonasi.

Konsumen lain Aneka Gas adalah sektor pertambangan dan infrastruktur. "Untuk infrastruktur seperti beton precast yang kualitas high grade butuh nitrogren supaya tidak retak sedangkan untuk smelter kami supply gas oksigen untuk pembakaran," terang Rachmat.

Lewat aneka strategi tadi, Aneka Gas membidik pertumbuhan penjualan 20%. Jika penjualan  tahun lalu Rp 1,43 triliun, berarti target penjualan  tahun ini setara Rp 1,72 triliun. Sementara target laba tahun ini sekitar Rp 8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini