KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Aneka Gas Industri Tbk sejauh ini tetap mempertahankan penyediaan capital expenditure (capex) atau belanja modal di kisaran Rp 150 miliar-Rp 200 miliar hingga akhir tahun 2020. Namun, perusahaan berkode saham AGII tersebut akan lebih berhati-hati dalam menggunakan capex di tahun ini.

Direktur Utama Aneka Gas Industri Rachmat Harsono menyebut, untuk saat ini pihaknya membatasi penggunaan capex di tahun 2020 menjadi terfokus pada pembiayaan kebutuhan pemeliharaan fasilitas yang esensial. Di samping itu, AGII juga membatasi kegiatan pembukaan cabang baru seiring ketidakpastian perekonomian nasional di tengah pandemi Corona.

Baca Juga: Aneka Gas Industri (AGII) berupaya mempertahankan penjualan gas sektor medis

Electronic City Optimalkan Inovasi dan Kolaborasi Bersama Pelanggan Selama 24 Tahun

Rachmat belum bisa mengungkapkan secara gamblang realisasi capex AGII sejauh ini. Yang terang, realisasi capex tersebut tentu akan bergantung pada kondisi pasar dan operasional AGII. Dia juga memastikan, AGII telah menyiapkan sejumlah sumber pendanaan capex di tahun ini. “Sebagian berasal dari kas operasional perusahaan dan sebagian lagi dari utang bank,” imbuhnya, Selasa (30/6).

Di luar itu, pihak AGII akan berupaya memperkuat penjualan gas di sektor medis yang permintaannya masih stabil di tengah pandemi Corona. Hal yang terjadi pada permintaan gas di sektor industri barang konsumer. Selain itu, Rachmat bilang, AGII tengah bersiap mengantisipasi permintaan gas dari sektor infrastruktur, ritel, dan manufaktur yang lambat laun berpotensi pulih seiring datangnya era kenormalan baru.

Ia pun menegaskan, pada prinsipnya AGII melayani basis pelanggan yang cukup terdiversifikasi. Dengan kata lain, AGII berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik serta suplai gas industri yang cukup untuk seluruh segmen pelanggan, mulai dari kesehatan/medis, barang konsumer, infrastruktur, ritel, dan manufaktur lainnya.

Baca Juga: Loyo, laba bersih Aneka Gas Industri (AGII) di kuartal I-2020 tergerus 36%

“AGII menyediakan produk gas industri, jasa, dan peralatan pendukung yang terdiri dari berbagai variasi sesuai kebutuhan masing-masing segmen pelanggan,” ungkap dia.

Sekadar catatan, di kuartal pertama lalu AGII mencetak pertumbuhan penjualan bersih sebesar 4,22% (yoy) menjadi Rp 544,43 miliar. Sayangnya, laba bersih perusahaan ini menyusut 36,70% (yoy) menjadi Rp 18,97 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News