Aneka Gas Industri (AGII) lirik kontrak besar di luar Jawa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) terus berusaha meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satunya dengan membangun filling station baru.

Pada tahun ini AGII berencana untuk menambah sepuluh filling station. Di mana tiap filling station membutuhkan dana berkisar US$ 1 juta.

Presiden Direktur Aneka Gas Industri Rachmat Harsono mengatakan pembangunan filling station tersebut masih dalam proses pembangunan. Pembangunan filling station tersebut tidak hanya difokuskan di Pulau Jawa, tetapi juga luar Pulau Jawa.


Sejauh ini AGII telah memiliki fasilitas di luar pulau Jawa. Bisnis AGII sudah merambah wilayah Sumatra bagian Utara seperti Banda Aceh, Medan, Batam, Tebing Tinggi, Pekanbaru. Selain itu, ada juga wilayah Sumatra bagian Selatan seperti Jambi, Palembang, dan Lampung. 

AGII juga membangun fasilitas hampir di seluruh kota besar di Pulau Kalimantan dan Sulawesi seperti Balikpapan, Samarinda, Makassar, dan Gorontalo.

Rachmat mengaku potensi bisnis di luar Pulau Jawa masih cukup bagus. Tidak heran jika AGII juga berusaha mengamankan sejumlah kontrak besar di luar Pulau Jawa. Sayangnya Rachmat belum mau menyebut nilai kontrak tersebut.

"Ada beberapa kontrak besar namun belum bisa di-disclose,"ujar Rachmat ke Kontan.co.id pada Senin (25/3).

Pada tahun lalu, AGII tercatat membukukan 180 kontrak dengan estimasi nilai lebih dari Rp 200 miliar. Sementara fasilitas yang telah dimiliki AGII berupa 44 pabrik dan 99 filling stations hingga akhir Desember 2018.

Sebanyak enam diantaranya dibangun pada pada periode Januari-September 2018 yang tersebar di Pulau Jawa dan Luar Jawa. Penyebaran lokasinya di Bawen (Jawa Tengah), Pamekasan (Madura), Baturaja (Sumatra Selatan), Ajibarang (Jawa Tengah), Kaban Jahe (Sumatera Utara), Pematang Siantar (Sumatra Utara).

Dengan fasilitas tersebut, AGII pun berusaha meningkatkan utilisasi hingga 70%. Sejauh ini, AGII bersama dengan Samator telah menguasai 39% pangsa pasar terutama pangsa pasar di sektor gas medis sebesar 75-80%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi