Aneka Gas Industri akan IPO 25% saham



JAKARTA. PT Aneka Gas Industri, yakni perusahaan yang memproduksi gas kimia untuk industri, berencana melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebanyak 25% saham dari modal ditempatkan pada September 2016 mendatang.

Aneka Gas Industri akan melakukan global offering dengan menggunakan buku kuartal I 2016. Perusahaan ini telah melakukan mini ekspose ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada senin kemarin (27/6).

Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, Aneka Gas Industri telah menunjuk Mandiri Sekuritas, RHB OSK Securities dan DBS Vickers Securities sebagai penjamin emisi untuk mengawal perhelatan tersebut. "Mereka akan melepas 25% saham memakai buku Maret," katanya di Jakarta, Senin (27/6).


Menurut Samsul, saat ini Aneka Gas Industri memiliki aset sekitar Rp 5 triliun dengan jumlah ekuitas sekitar Rp 2 triliun. Ia bilang, perusahaan tersebut sudah pernah menerbitkan obligasi pada tahun 2008.

Rencananya, Aneka Gas Industri akan menggunakan dana IPO untuk ekspansi usaha, bayar utang dan sebagai modal kerja. Namun, Samsul belum bisa menyampaikan jumlah dana yang ingin dibidik perseroan karena masih dalam tahap diskusi dengan penjamin emisi.

Sementara itu, BEI masih optimistis bisa menjaring 35 emiten baru tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, BEI mendirikan Pusat Informasi Go Public yang akan memudahkan masyarakat mencari informasi mengenai mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO).

Tito Sulisto, Direktur Utama BEI mengatakan, dengan pusat informasi tersebut maka perusahaan-perusahan akan lebih mudah mengetahui mekanisme IPO terutama yang berada di daerah. "Orang di daerah kalau mau IPO tidak perlu harus datang ke Jakarta. Bahkan nanti akan dikembangkan agar memasukkan dokumen bisa dilakukan langsung dari daerah," katanya.

Menurutnya, potensi calon IPO di daerah masih sangat besar lantaran pabrik-pabrik lebih banyak di daerah. Pusat informasi tersebut diharapkan akan menarik perusahaan-perusahan di daerah untuk ikut meramaikan pasar modal.

Pusat Informasi Go Public perdana didirikan di Gedung BEI tower II Sudirman, Jakarta. Selanjutnya, BEI akan mendirikan kantor pusat informasi selanjutnya di beberapa kota seperti Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan di Kelapa Gading Jakarta.

Tito mengatakan pendirian pusat informasi itu tidak akan memakan biaya besar karena akan memaksimalkan fasilitas di kantor-kantor pewakilan BEI. Nantinya di pusat informasi itu akan ada konsultan yang akan memperkenalkan calon emiten dengan perusahaan-perusahaan sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie