Aneka Tambang (ANTM) Kawal Proyek-Proyek Hilirisasi



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kini berfokus melaksanakan sejumlah proyek hilirisasi pasca melaksanakan injeksi bauksit perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah.

Corporate Secretary Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, injeksi bauksit perdana pada 24 September 2024 ini semakin memperkuat posisi ANTAM dalam rantai pasokan industri aluminium nasional.

Pihaknya pun kini berfokus mengawal sejumlah proyek hilirisasi lainnya untuk komoditas nikel dan pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik.


"Terkait dengan proyek FeNi Haltim, saat ini ANTAM sedang mengembangkan alternatif untuk melanjutkan proses commissioning Pabrik Feronikel Haltim di Maluku Utara guna memastikan stabilitas produksi sebelum operasi komersial," kata Faisal kepada Kontan, Kamis (10/10).

Baca Juga: Program Hilirisasi Jokowi Bakal Berlanjut Pemerintahan Prabowo Subianto

Faisal menjelaskan, setelah beroperasi penuh, pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 13.500 TNi.

Adapun, untuk proyek pengembangan ekosistem baterai EV di Indonesia, ANTAM dan mitra strategis berkomitmen untuk mempercepat pencapaian milestone sesuai dengan target perusahaan di tahun 2024.

Kontan mencatat, salah satu proyek strategis Antam yang kini tengah berjalan adalah proyek hilirisasi nikel di Buli, Halmahera Timur.

Proyek ini melibatkan konsorsium internasional CBL (CATL, Brunp, Lygend) dan mencakup pembangunan berbagai fasilitas, seperti tambang bijih nikel, pabrik RKEF, pabrik HPAL, serta pabrik material dan daur ulang baterai.

Perkembangan proyek ini cukup signifikan. Hingga Juni 2024, proyek RKEF berada pada tahap persiapan pre-EPC (Engineering, Procurement, and Construction) dan Pre-Project Financing.

Sementara proyek HPAL sedang dalam proses pembentukan perusahaan patungan (joint venture).

Pabrik RKEF diharapkan mulai beroperasi pada 2027, sementara HPAL ditargetkan beroperasi setahun kemudian, pada 2028.

Baca Juga: Kemenko Marves Ungkap Potensi Investasi Baterai Berbasis Nikel Capai US$ 25 Miliar

Selanjutnya: Ukraina Menaikkan Pajak Untuk Mendukung Perang

Menarik Dibaca: Film Tebusan Dosa Siap Hantui Bioskop Indonesia 17 Oktober

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati