Aneka Tambang (ANTM) Optimistis Pengembangan Bisnis Ekosistem Baterai Bakal Tumbuh



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) optimistis pengembangan bisnis ekosistem baterai kendaraan listrik akan semakin terdorong ke depannya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menerbitkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2023 yang memberikan izin bidang pertambangan di kawasan hutan untuk dua anak perusahaan Aneka Tambang.

Adapun, Keppres Nomor 3 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 2004 tentang Perizinan atau Perjanjian di Bidang Pertambangan yang Berada di Kawasan Hutan ini secara khusus menetapkan izin untuk dua perusahaan yakni PT Sumber Daya Arindo dan PT Nusa Karya Arindo.


Baca Juga: Pembayaran Dividen Saham Jumbo Bertebaran, Saham Apa Yang Layak Dibeli?

Corporate Secretary Division Head ANTM Syarif Faisal Alkadrie menyambut positif kehadiran beleid ini. Menurutnya, pemberian izin ini menjadi dukungan pemerintah untuk pengembangan baterai kendaraan listrik oleh ANTM.

"Kami meyakini keberadaan Keppres ini membawa manfaat baik bagi anak usaha kami, Antam dan pemerintah karena akan meningkatkan investasi di Maluku Utara, dan mendukung pengembangan ekosistem EV Battery Indonesia," kata Faisal kepada Kontan, Jumat (3/3).

Faisal bilang nantinya kedua anak usaha bakal mengelola bisnis baterai kendaraan listrik dengan menggandeng mitra strategis.

Dalam beleid ini juga dipastikan tidak ada perubahan besaran luasan wilayah. Dalam beleid sebelumnya, total luas wilayah perizinan ANTM ditetapkan sebesar 39.040 Ha. Ketiga perusahaan tercatat memproduksi bahan galian berupa nikel.

 
ANTM Chart by TradingView

Adapun, jika merujuk pada lampiran beleid terbaru, wilayah perizinan lahan kini dibagi sebagai berikut, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar 3.648 Ha, PT Sumber Daya Arindo sebesar 14.421 Ha dan PT Nusa Karya Arindo sebesar 20.763 Ha.

Asal tahu saja, ANTM menargetkan produksi dan penjualan feronikel pada tahun 2023 mencapai 27.201 TNi. Target ini meningkat sebesar 12% dari realisasi produksi dan penjualan sepanjang tahun 2022 yang masing-masing sebesar 24.334 TNi dan 24.210 TNi.

Baca Juga: Sambut Musim Dividen, Simak Rekomendasi Saham dan Catatan Analis Berikut

Sementara itu, untuk komoditas bijih nikel pada tahun ini ditargetkan produksinya mencapai 11,30 juta wet metric ton (wmt). Jumlah ini meningkat 31% dari capaian produksi bijih nikel tahun 2022 yang mencapai 8,62 juta wmt.

Tercatat, saat ini ANTM tengah s melanjutkan penyelesaian proyek

pembangunan pabrik feronikel berkapasitas 13.500 TNi per tahun di Halmahera Timur beserta dengan infrastruktur pendukung pabrik yang telah memasuki fase konstruksi proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli