Aneka Tambang (ANTM) Produksi Bijih Nikel 4,19 Juta WMT di Semester I-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pertambangan pelat merah, PT Aneka Tambang Tbk atau Antam (ANTM) mencatatkan produksi bijih nikel 4,19 juta wet metric ton (wmt) sepanjang semester I-2024. Jumlah tersebut turun 39,53% jika dibandingkan pada semester I-2023 produksi bijih nikel ANTM tercatat mencapai 6,93 juta wmt.

Corporate Secretary Division Head PT Aneka Tambang Tbk Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, pada periode Januari – Juni 2024, ANTAM mencatatkan produksi bijih nikel sebesar 4,19 juta wet metric ton (wmt) dan penjualan bijih nikel sebesar 3,36 juta wmt.

"Perusahaan juga mengoptimalkan produksi feronikel pada semester I-2024, sehingga berhasil mencatatkan volume produksi feronikel pada semester I-2024 sebesar 10.169 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan tingkat penjualan mencapai 6.778 TNi," kata Faisal kepada Kontan, Selasa (23/7).


Baca Juga: Dirut Aneka Tambang (ANTM) Optimis Tata Kelola Nikel akan Lebih Baik dengan Simbara

Untuk mencapai kinerja yang optimal pada tahun ini, Faisal bilang Antam akan memaksimalkan kinerja operasi di tambang nikel dan meningkatkan utilitas dan kestabilan operasi pabrik feronikel di Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Selain itu, Antam juga terus mengembangkan potensi komoditas nikel melalui berbagai proyek strategis di sektor nikel seperti pembangunan Pabrik Feronikel di Halmahera Timur dan Pengembangan Ekosistem EV Battery bersama dengan mitra strategis.

Faisal menambahkan, Antam juga berfokus pada strategi Pengembangan basis pelanggan di dalam negeri terutama pada produk emas, bijih nikel, dan bauksit.

"Kami juga terus melakukan pengelolaan biaya yang cermat di seluruh lini operasi, menjaga cash cost agar tetap kompetitif dan efisien, serta terus melakukan inovasi bisnis di seluruh lini bisnis," pungkas Faisal.

Selanjutnya: IHSG Terkoreksi 0,02% ke 7.320 di Sesi I Hari Ini, GOTO, ARTO, TOWR Top Gainers LQ45

Menarik Dibaca: Hotel Tentrem, Rekomendasi Staycation Keluarga di Akhir Pekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi