KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meluncurkan penawaran umum hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue pada 22 Oktober 2015, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) baru mengggunakan 52% dana atau sebanyak Rp 2,80 triliun per 30 September 2018. Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk membiayai proyek pembangunan pabrik. Asal tahu saja, sejak meluncurkan HMETD di 2015 dana yang berhasil dihimpun emiten itu adalah Rp 5,35 triliun setelah dikurangi biaya penawaran umum sebanyak Rp 22,39 miliar. Rinciannya, Rp 3,49 triliun diperoleh dari HMETD dana penanaman modal negara (PMN) dan Rp 1,86 dari dana publik. Dalam keterbukaan informasi, Direktur Keuangan ANTM Dimas Wikan Pramudhito memaparkan bahwa sebanyak 65% dari total dana HMETD 2015 atau Rp 3,49 triliun akan digunakan untuk pembangunan pabrik feronikel Haltim Tahap I. Realisasinya, hingga 30 September 2018 dana tersebut sudah terpakai 68,51% atau sekitar Rp 2,4 triliun.
Aneka Tambang masih punya sisa dana rights issue Rp 2,55 triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meluncurkan penawaran umum hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue pada 22 Oktober 2015, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) baru mengggunakan 52% dana atau sebanyak Rp 2,80 triliun per 30 September 2018. Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk membiayai proyek pembangunan pabrik. Asal tahu saja, sejak meluncurkan HMETD di 2015 dana yang berhasil dihimpun emiten itu adalah Rp 5,35 triliun setelah dikurangi biaya penawaran umum sebanyak Rp 22,39 miliar. Rinciannya, Rp 3,49 triliun diperoleh dari HMETD dana penanaman modal negara (PMN) dan Rp 1,86 dari dana publik. Dalam keterbukaan informasi, Direktur Keuangan ANTM Dimas Wikan Pramudhito memaparkan bahwa sebanyak 65% dari total dana HMETD 2015 atau Rp 3,49 triliun akan digunakan untuk pembangunan pabrik feronikel Haltim Tahap I. Realisasinya, hingga 30 September 2018 dana tersebut sudah terpakai 68,51% atau sekitar Rp 2,4 triliun.