Angela Merkel mengajak negara Uni Eropa sediakan paket pemulihan ekonomi



KONTAN.CO.ID - BERLIN. Kanselir Jerman, Angela Merkel, mendesak negara-negara anggota Uni Eropa untuk menyepakati pemberian paket pemulihan corona virus yang akan dibahas pada KTT Brussels akhir pekan ini.

Merkel mengatakan, dia tidak tahu apakah UE akan mencapai kesepakatan, tapi ia berharap ada hubungan yang terbangun antara negara-negara untuk bersama-sama membangun kembali perekonomian.

Melansir Euronews, UE telah menyisihkan lebih dari €750 miliar atau sekitar Rp 12.253 triliun yang akan digunakan sebagai dana hibah dan pinjaman kepada negara anggota untuk bisa memulihkan perekonomiannya akibat pandemi virus corona.


Baca Juga: Akibat covid-19, utang perusahaan-perusahaan global semakin menggunung

Selain Jerman, saat ini banyak negara yang juga sedang berusaha meyakinkan empat negara lain yang menentang rencana ini, di antaranya adalah Austria, Belanda, Swedia, dan Denmark.

Nantinya, para pemimpin negara juga akan memperdebatkan paket pemulihan besar jangka panjang dengan nilai €1,85 triliun. Hal ini dilakukan melihat perkiraan bahwa ekonomi kawasan UE akan mengalami kontraksi sampai 8,7% tahun ini.

Lebih lanjut, Merkel yang ditemani oleh Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan, negara-negara anggota UE mungkin perlu bertemu lagi untuk mencapai konsensus.

Baca Juga: Pekerja seks di Jerman menuntut untuk kembali bekerja setelah 4 bulan ditutup

"Saya tidak tahu apakah satu pertemuan sudah cukup atau apakah kita perlu bertemu lagi untuk kedua kalinya sebelum akhir musim panas," ungkap Merkel saat menemui wartawan di wisma tamu pemerintah Jerman di Berlin, Senin (13/7), seperti dikutip dari Euronews.

Ia menambahkan bahwa perjanjian akan membutuhkan suara bulat dari 27 negara anggota UE. PM Conte juga menaruh harapan besar atas kesepakatan ini.

"Yang dipertaruhkan di sini adalah nilai-nilai bersama serta kepentingan bersama. Jika kita membiarkan krisis ini berjalan seperti sekarang, dalam waktu singkat kita akan merusak pasar karena jelas fragmentasi tidak akan terhindarkan," ungkap Conte.