KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mulai membahas mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019. Rancangan anggaran tahun depan berpotensi mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan terkini dan persetujuan anggota dewan. Utamanya, perubahan berupa tambahan anggaran pada beberapa pos belanja negara. Selama sepekan kemarin, pemerintah dan DPR telah melakukan pembahasan anggaran sejumlah kementerian/lembaga (K/L). Beberapa diantaranya, mengusulkan tambahan anggaran dari pagu indikatif yang telah ditetapkan dalam RAPBN 2019 dan disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke DPR. Pertama, usulan tambahan subsidi listrik oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun depan sebesar Rp 1,2 triliun dari pagu indikatif tahun depan sebesar Rp 57,6 triliun. Penambahan ini menurut Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk penyambungan listrik dan telah didiskusikan dengan Kementerian Keuangan (Kemkeu).
Anggaran belanja negara 2019 berpotensi berubah, tapi defisit tetap
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mulai membahas mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019. Rancangan anggaran tahun depan berpotensi mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan terkini dan persetujuan anggota dewan. Utamanya, perubahan berupa tambahan anggaran pada beberapa pos belanja negara. Selama sepekan kemarin, pemerintah dan DPR telah melakukan pembahasan anggaran sejumlah kementerian/lembaga (K/L). Beberapa diantaranya, mengusulkan tambahan anggaran dari pagu indikatif yang telah ditetapkan dalam RAPBN 2019 dan disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke DPR. Pertama, usulan tambahan subsidi listrik oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun depan sebesar Rp 1,2 triliun dari pagu indikatif tahun depan sebesar Rp 57,6 triliun. Penambahan ini menurut Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk penyambungan listrik dan telah didiskusikan dengan Kementerian Keuangan (Kemkeu).