KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah menetapkan anggaran belanja pemerintah pusat dalam APBN 2026 yang diterima langsung oleh masyarakat berpenghasilan rendah sebesar Rp 1.376,9 triliun. Jumlah tersebut naik 3,29% secara tahunan (year on year/yoy) dari alokasi anggaran tahun 2025 yang sebesar Rp 1.333 triliun. Sri Mulyani menyebut, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo, belanja pusat dan daerah harus menjadi satu arah, sehingga anggaran secara langsung dapat dinikmati lebih banyak masyarakat.
- Program Keluarga Harapan (PKH) : Rp 28,7 triliun
- PIP/KIP Kuliah/Beasiswa lainnya: Rp 88,6 triliun
- Kartu Sembako (BPNT) : 43,8 trilun
- Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan : Rp 69,0 triliun
- Cek Kesehatan Gratis dan Tuborkolosis (TB), revitalisasi Rumah Sakit (RS) : Rp 7,3 triliun
- Renovasi/Revitalisasi Sekolah : Rp 22,5 triliun
- Makan Bergizi Gratis (MBG): Rp 335 triliun
- Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda : Rp 27,9 triliun
- Preservasi jalan dan Jembatan : Rp 24,9 triliun
- Perumahan : Rp 48,7 triliun
- Bendungan dan Irigasi: Rp 12 triliun
- Koperasi Desa/kelurahan Merah Putih : Rp 83 triliun
- Subsidi Non Energi (Subsidi/KUR dan Pupuk): Rp 108,8 triliun
- Tunjangan Profesi Guru (TPG)/TPD Non ASN: Rp 63,5 triliun
- Subsidi Energi dan Kompensasi: Rp 381,3 triliun
- Lumbung Pangan Rp 22,4 triliun
- Bulog dan cadangan pangan: Rp 28,5 triliun
- Kampung nelayan dan pengamanan nasional Rp 6,6 triliun