KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Gizi Nasional (BGN) tidak luput dari program efisiensi anggaran. Anggaran lembaga negara pelaksana program makan bergizi gratis (MBG) itu dipangkas sebesar Rp 200,2 miliar dari pagu sebesar Rp 71 triliun sepanjang tahun 2025, atau setara 0,28% dari total pagu yang semula tersedia. "Jadi, kami mendapatkan efisiensi sebesar 0,2845 (persen) atau Rp 200,2 miliar," kata Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana usai rapat tertutup dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu malam (12/2). Menurut Dadan, efisiensi itu terjadi usai menjalin pertemuan dengan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hari dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Dadan bilang, pos yang dipangkas terkait dengan pengadaan lahan. Pemangkasan ini pun mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto saat Kepala Negara melakukan sidak ke salah satu daerah. "Pak Presiden sampaikan, enggak usah beli. Pinjam saja dari kenterian lain, dari instansi lain, sehingga uangnya bisa diefisiensikan," ujar dia. Baca Juga: Menakar Dampak Efisiensi Anggaran Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kendati terkena program pemangkasan anggaran, BGN bakal kelimpahan dana tambahan cukup besar dari program efisiensi anggaran tersebut. Lembaga ini disebut-sebut bakal menerima tambahan anggaran hingga Rp 100 triliun untuk membiayai program MBG tahun ini.