JAkARTA. Bank Indonesia (BI) mencatatkan surplus dalam realisasi Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) yang mencapai Rp 23,07 triliun per Oktober 2012 lalu. Menurut BI, surplus sebagian besar berasal dari keuntungan pengelolaan devisa "Penerimaan terbesar itu dari pengelolaan devisa, di mana aktifnya BI membeli surat-surat bank negara pada saat harga jatuh di awal tahun," kata Gubernur BI Darmin Nasution dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di JAKARTA, Selasa (27/11). Pembelian surat berharga negara itu dilakukan sekaligus dalam rangka menstabilkan harga surat utang negara (SUN). Kendati hal ini cukup berpengaruh pada aliran masuk modal asing (capital inflow)."Investor asing kan senangnya kalau harga rendah sekali baru masuk. Tapi setelah kami beli dan jadi pemain terbesar di pasar SBN pemerintah, harganya jadi lebih stabil. Jadi pemain-pemain spekulan asing tidak terlalu senang, ya tidak apa-apa yang penting kami stabil," jelasnya. BI memproyeksikan surplus itu tetap berlanjut hingga akhir tahun 2012 dan mencapai Rp 23,26 triliun. Angka prognosa ini lebih tinggi dibandingkan rancangan ATBI 2012 yang ditetapkan Rp 22,13 triliun.
Anggaran BI surplus Rp 23,07 triliiun
JAkARTA. Bank Indonesia (BI) mencatatkan surplus dalam realisasi Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) yang mencapai Rp 23,07 triliun per Oktober 2012 lalu. Menurut BI, surplus sebagian besar berasal dari keuntungan pengelolaan devisa "Penerimaan terbesar itu dari pengelolaan devisa, di mana aktifnya BI membeli surat-surat bank negara pada saat harga jatuh di awal tahun," kata Gubernur BI Darmin Nasution dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di JAKARTA, Selasa (27/11). Pembelian surat berharga negara itu dilakukan sekaligus dalam rangka menstabilkan harga surat utang negara (SUN). Kendati hal ini cukup berpengaruh pada aliran masuk modal asing (capital inflow)."Investor asing kan senangnya kalau harga rendah sekali baru masuk. Tapi setelah kami beli dan jadi pemain terbesar di pasar SBN pemerintah, harganya jadi lebih stabil. Jadi pemain-pemain spekulan asing tidak terlalu senang, ya tidak apa-apa yang penting kami stabil," jelasnya. BI memproyeksikan surplus itu tetap berlanjut hingga akhir tahun 2012 dan mencapai Rp 23,26 triliun. Angka prognosa ini lebih tinggi dibandingkan rancangan ATBI 2012 yang ditetapkan Rp 22,13 triliun.