KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba di paruh pertama tahun 2025. PTPP mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 6,7 triliun per semester I 2025, turun 23,7% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 8,79 triliun di semester I 2024. Pendapatan PTPP ditopang segmen jasa konstruksi sebesar Rp 5,52 triliun di periode ini. Lalu, segmen EPC menyumbang Rp 486,16 miliar, segmen properti dan realty Rp 326,74 miliar, dan segmen pendapatan keuangan atas konstruksi aset keuangan konsesi Rp 163,52 miliar.
Pergeseran Proyek Baru
Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengatakan, penurunan pendapatan per semester I 2025 disebabkan terjadi pergeseran perolehan proyek baru. Sebelumnya, sumber dana proyek didominasi dari segmen anggaran infrastruktur pemerintah, kini menjadi dari segmen anggaran BUMN atau non pemerintah. Meski demikian, laba bersih tahun berjalan PTPP mampu meningkat tipis dari Rp50,97 miliar menjadi Rp51,27 miliar per semester I 2025. “Ini berkat kebijakan efisiensi ketat, yang membuat margin laba bersih terhadap pendapatan lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” ujar Joko kepada Kontan, Sabtu (26/7/2025). Sayangnya, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih PTPP tercatat Rp 65,24 miliar per 30 Juni 2025. Laba ini turun 55,61% YoY dari Rp 147 miliar di 30 Juni 2024. Namun, Joko menegaskan penurunan kinerja sepanjang semester I 2025 bukan karena absennya kucuran dana penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah. “PMN bukan faktor utama, mengingat sejak 2024 PTPP tidak lagi menerima PMN dan tetap mampu menjaga profitabilitas secara mandiri,” ujar Joko. Memasuki semester II 2025, PTPP pun menempuh sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerjanya. Seperti, percepatan eksekusi proyek berjalan, penguatan arus kas operasional melalui percepatan pencairan piutang, serta optimalisasi sinergi BUMN Karya dan peluang sektor non-anggaran pemerintah. “Sampai dengan Juni 2025, PTPP memiliki 72 proyek ongoing, termasuk 17 Proyek Strategis Nasional (PSN),” kata Joko. Baca Juga: PTPP Akui Tidak Ada PMN Lagi Kecuali dari Danantara, Kapan Cair? Terkait progres merger dengan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), manajemen PTPP masih menunggu proses dan hasil evaluasi dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).PTPP Chart by TradingView