Anggaran infrastruktur Trump membesar



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan membangun kembali infrastruktur negara tersebut. Rencana tersebut akan menelan biaya infrastruktur US$ 1,7 triliun untuk keseluruhan investasi selama 10 tahun ke depan. Jumlah tersebut lebih besar dari anggaran yang disebut Trump sebelumnya.

Trump awalnya menaksir investasi infrastruktur gabungan antara federal dan lokal sebesar US$ 1 triliun. Rencana ini akan dirinci pada pidato kenegaraan pada pekan depan. "Sebenarnya akan berakhir di angka sekitar US$ 1,7 triliun," ujar Trump dalam pertemuan dengan walikota di Gedung Putih seperti dikutip Reuters

Pemerintah diperkirakan meminta anggaran belanja federal sebesar US$ 200 miliar kepada Kongres. Tujuannya mendorong pembiayaan infrastruktur dari negara, swasta dan lokal lebih dari US$ 1 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun dan memperbaiki jembatan, jalan raya, pengairan dan infrastruktur lainnya di negara tersebut. 


Sulit dapat izin

Senator Republik John Thune yang memimpin Komite Perdagangan kepada Reuters dalam sebuah wawancara Selasa (23/1) mengatakan, tantangan besar AS saat ini adalah bagaimana membayarnya. Padahal Trump terus membicarakan tentang pemangkasan belanja.

Menurut Thune akan sulit untuk membuat Demokrat mendukung kesepakatan. Apalagi jika pemerintah tidak ada usaha meningkatkan pendapatan tambahan. 

Thune juga bilang, jika anggaran tersebut untuk tahun ini maka harus mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat pada akhir musim semi atau awal musim panas ini. 

Rencana tersebut terkuak dari dokumen yang bocor dan dirilis pada pekan ini. Pejabat administrasi mengkonfirmasi data tersebut sangat akurat. Pada dokumen tersebut juga memaparkan bagaimana subsidi pemerintah akan dibagi.

Pertama Trump akan membuat proyek bernama inisiatif insentif infrastuktur yang akan mencakup 50% dari pengeluaran. Negara bagian harus bersaing mendapatkan bantuan ini. Dana tersebut tujuannya untuk membangun proyek jalan raya, bandara dan fasilitas air. Nantinya, federal akan mebiayai 20% dari proyek. 

Kedua, ada program infrastruktur pedesaan dengan anggaran 25% dari total pengeluaran. Bantuan ini akan diberikan kepada negara bagian dengan formula dan digunakan di wilayah pedesaan yang telah ditentukan. 

Ketiga, anggaran belanja program proyek transformatif 10%. Pada program ini, Departemen Perdagangan yang akan membagi bantuan ini ke negara bagian untuk proyek berisiko dan ground breaking. Sisanya 15% masuk ke berbagai program pembiayaan. 

Partai Demokrat mengkritik usulan tersebut dan berpendapat administrasi Trump pada pengeluaran federal secara langsung. Sebab negara bagian kini memungkinkan memperbaiki infrastruktur sendiri dengan dana sendiri.

Editor: Wahyu T.Rahmawati