Anggaran Jumbo, Tapi Penyerapan Tenaga Kerja di Proyek Infrastruktur Masih Mini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek-proyek infrastruktur pemerintah belum signifikan menyerap tenaga kerja. 

Padahal, alokasi dana infrastuktur yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) selalu meningkat saban tahun.

Pada tahun 2023, realisasi anggaran infrastruktur dalam APBN mencapai Rp 455,8 triliun. 


Angka itu tumbuh 22,2% dibandingkan realisasi di periode yang sama tahun 2022.

Baca Juga: Anggaran Infrastruktur Jumbo Belum Efektif Serap Tenaga Kerja di Sektor Konstruksi

Sayangnya, serapan tenaga kerja di bidang konstruksi belum sebanding. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penyerapan tenaga kerja konstruksi per Agustus 2023 hanya naik 8,77% atau 770.000 orang secara tahunan.

BPS mencatat penyerapan tenaga kerja sektor konstruksi per Agustus 2023 mencapai 9,25 juta orang. 

Sektor ini hanya berkontribusi 6% terhadap jumlah penduduk bekerja di Indonesia.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyoroti proyek infrastruktur pemerintah yang lebih padat modal. 

Ia bilang, kebanyakan model proyek konstruksi yang sifatnya precast sehingga tidak butuh banyak tenaga kerja. 

Baca Juga: Siap Bangun Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia, VinFast Investasi US$ 1,2 Miliar

Selain itu, kemajuan teknologi konstruksi juga mempengaruhi jumlah pekerja proyek infrastruktur.

Menurut Bhima sebagian Proyek Strategis Nasional (PSN) memasuki fase akhir atau hampir selesai di 2023, sehingga jumlah tenaga kerja konstruksi berkurang.

Banyaknya tenaga kerja asing di sejumlah proyek infrastruktur juga turut memengaruhi penyerapan tenaga kerja dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli