Anggaran Kemenparekraf Tahun Depan Turun Jadi Rp 3,3 Triliun



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan mendapatkan alokasi anggaran Rp 3,3 triliun di tahun 2023 mendatang. Anggaran tersebut lebih rendah 17,53% dari anggaran tahun 2022.

“Berdasarkan nota keuangan RAPBN Tahun Anggaran 2023, pagu indikatif anggaran Kemenparekraf pada tahun 2023 sebesar Rp 3,3 triliun atau turun 17,53% bila dibandingkan dengan tahun 2022 yaitu Rp 4,02 triliun,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno  dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, Kamis (2/6).

Sandiaga menjabarkan rencana penggunaan anggaran tahun 2023 tersebut.


Pertama, alokasi untuk dukungan program pariwisata yaitu Rp 2,06 triliun. Rinciannya, program kepariwisataan dan ekonomi kreatif sebesar Rp 1,12 triliun, serta untuk prograam dukungan dan managemen sebesar Rp 904,48 miliar.

Baca Juga: Sandiaga Uno: UMKM Harus Masuk Ekosistem Digital agar Berkembang

Kedua, anggaran untuk dukungan program pendidikan senilai Rp 1,25 triliun. Perinciannya, untuk program pendidikan pelaatihan vokasi sebesar Rp 1,01 triliun dan program dukungan dan manajemen sebesar Rp 246,59 miliar.

Adapun rencana kerja Kemenparekraf pada tahun 2023 yaitu mengacu pada tema besar yang telah ditentukan Kementrian PPN /Bapenas sebelumnya. Tema yang disepakati adalah peningkatan produktifitas untuk peningkatan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Arah kebijakan utama yang diampu Kemenparekraf adalah mendorong pemulihan dunia usaha, penaggulangan pengangguran diserati dengan peningkatan decent job, revitalisasi industri dan penguatan riset terapan, pembangunan rendah karbon serta transisi energi,” imbuh Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo dalam acara yang sama.

Dia menyebutkan, highlight major project yang akan akan dilakukan Kemenparekraf pada tahun 2023 yaitu optimalisasi destinasi pariwisata prioritas.

Baca Juga: Sektor Pariwisata Catatkan Prestasi, Begini Kata Ekonom

Sementara, Anggota Komisi X Putra Nababan meminta Kemenparekraf untuk fokus pada pemulihan kesejahteraan para pelaku pariwisata pada program kerja tahun 2022 paska pelonggaran kebijakan pandemi Covid-19.

Menurutnya pariwisata adalah sektor paling terdampak pandemi Covid-19. Jumlah wisatawan mancanegara juga turun.

“Banyak sekali pekerja di sektor pariwisata yang terdampak hingga mendapat pemutusan hubungan kerja dan juga banyak usaha sektor jasa pariwisata yang gulung tikar atau bangkrut,” kata Putra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat