KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pagu indikatif anggaran kementerian atau kembaga (K/L) tahun 2019 sebagai bahan perumusan Nota Keuangan RAPBN 2019 disepakati pemerintah dan DPR sebesar Rp 838,6 triliun. Jumlah itu turun tipis Rp 8,8 triliun atau 1,05% dibanding anggaran K/L yang dipatok dalam APBN 2018 sebesar Rp 847,4 triliun. Lebih rendahnya anggaran K/L tersebut, lantaran efisiensi yang akan dilakukan pemerintah di tahun depan, sesuai arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara melihat, postur anggaran pemerintah tahun depan akan diarahkan pada sifatnya populis. Yaitu, yang memprioritaskan subsidi energi yang mencakup bahan bakar minyak (BBM) dan listrik hingga akhir 2019.
Anggaran kementerian dipangkas, APBN 2019 akan populis
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pagu indikatif anggaran kementerian atau kembaga (K/L) tahun 2019 sebagai bahan perumusan Nota Keuangan RAPBN 2019 disepakati pemerintah dan DPR sebesar Rp 838,6 triliun. Jumlah itu turun tipis Rp 8,8 triliun atau 1,05% dibanding anggaran K/L yang dipatok dalam APBN 2018 sebesar Rp 847,4 triliun. Lebih rendahnya anggaran K/L tersebut, lantaran efisiensi yang akan dilakukan pemerintah di tahun depan, sesuai arahan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara melihat, postur anggaran pemerintah tahun depan akan diarahkan pada sifatnya populis. Yaitu, yang memprioritaskan subsidi energi yang mencakup bahan bakar minyak (BBM) dan listrik hingga akhir 2019.