KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran yang jumbo untuk ketahanan pangan, senilai Rp 92,3 triliun. Nilai ini naik dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 86 triliun. Namun hasil dari anggaran yang jumbo tersebut justru dipertanyakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bhima Yudhistira, Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai, masalah ketahanan pangan masih berkutat pada penyaluran subsidi pupuk yang terindikasi belum tepat sasaran. Padahal Bhima menyebut, saat ini banyak petani membutuhkan pupuk dengan harga terjangkau. "Masalah pupuk cukup serius karena disparitas harga pupuk subsidi dan non subsidi terlalu jauh, akibatnya stok pupuk subsidi yang terbatas membuat petani tidak punya pilihan yakni membeli pupuk yang lebih mahal," kata Bhima, Selasa (21/6).
Anggaran Ketahanan Pangan Belum Tepat Sasaran, Banyak Berkutat di Subsidi Pupuk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran yang jumbo untuk ketahanan pangan, senilai Rp 92,3 triliun. Nilai ini naik dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 86 triliun. Namun hasil dari anggaran yang jumbo tersebut justru dipertanyakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bhima Yudhistira, Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) menilai, masalah ketahanan pangan masih berkutat pada penyaluran subsidi pupuk yang terindikasi belum tepat sasaran. Padahal Bhima menyebut, saat ini banyak petani membutuhkan pupuk dengan harga terjangkau. "Masalah pupuk cukup serius karena disparitas harga pupuk subsidi dan non subsidi terlalu jauh, akibatnya stok pupuk subsidi yang terbatas membuat petani tidak punya pilihan yakni membeli pupuk yang lebih mahal," kata Bhima, Selasa (21/6).