KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran untuk ketahanan pangan di tahun 2025 naik menjadi Rp 124,4 triliun dari sebelumnya Rp 108,8 triliun di tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran ketahanan pangan tahun depan akan dialokasikan salah satunya untuk kegiatan produksi
food estate. "Ada tiga lokasi (Food Estate) yakni Kalimantan Tengah, Sumatra Utara dan NTT," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN 2025, Jumat (16/8).
Sri Mulyani secara detail menjelaskan anggaran untuk ketahanan pangan digunakan untuk program pra produksi hingga di tingkat konsumen.
Baca Juga: Anggaran Subsidi pada RAPBN 2025 Turun Jadi Rp 309,05 Triliun Untuk pra produksi, pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk batuan alat tangkap ikan sebanyak 10.000 unit, subsidi pupuk 8,5 juta ton -9,5 juta ton, bantuan alat dan mesin pertanian 1.012 unit, bantuan benih ikan sebanyak 131,6 juta ekor, bantuan benih pangan 2.267 hektare (ha), KUR Pertanian, dan subsidi resi gudang. Kemudian untuk produksi, selain untuk pengembangan
food estate, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk cetak sawah seluas 250.000 ha, pengembangan kawasan padi 485.000 ha, pengembangan kawasan jagung seluas 250.000 ha, bendungan 12 unit, jaringan irigasi 12.000 ha, lahan pertanian pangan produktif 20,4 km2 dan asuransi pertanian 1 juta ha. Dari sisi distribusi, pemerintah akan mengalokasikan untuk pelabuhan logistik, jalan 49,7 km, akses jalan tol, kereta api jalur logistik, finalisasi bandara, jalan daerah, ruang penyimanan pangan dan jalan usaha tani.
Baca Juga: Meningkat, Belanja Negara pada 2025 Direncanakan Sebesar Rp 3.613 Triliun Sementara dari sisi pemasaran akan di alokasikan untuk cadangan pangan pemerintah, subsidi cadangan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, gerakan pangan murah, revitalisasi pasar dan KUR UMKM.
Terakhir untuk konsumen, pemerintah akan mengalokasikan anggaran untuk makan bergizi gratis, kartu sembako, dan pemberian makan tambahan balita berisiko
stunting. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi