BOGOR. Setelah sekian lama mandeg tanpa kemajuan, proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah mulai menunjukan titik terang. Pemerintah optimistis pembangunan konstruksi proyek tersebut akan dimulai paling lambat bulan Maret 2015 mendatang. Namun, dibalik kemajuan itu ternyata nilai investasinya juga membengkak sebesar Rp 10 triliun, dari yang semula hanya Rp 30 triliun menjadi Rp 40 triliun. Menteri koordinator bidang perekonomian Sofyan Djalil mengatakan tidak ada perubahan yang signifikan, dan nilai itu sudah sesuai dengan estimasi pemerintah. Menurutnya, perubahan itu bisa saja karena macam-macam, termasuk karena perubahan harga-harga. Ia beralasan, penetapan nilai investasi sebesar Rp 30 triliun itu sejak beberapa tahun lalu. "Tapi, yang penting proyek itu kan sudah siap dilanjutkan," ujarnya, Senin (16/2) di Istana Bogor.
Anggaran PLTU Batang membengkak Rp 10 triliun
BOGOR. Setelah sekian lama mandeg tanpa kemajuan, proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah mulai menunjukan titik terang. Pemerintah optimistis pembangunan konstruksi proyek tersebut akan dimulai paling lambat bulan Maret 2015 mendatang. Namun, dibalik kemajuan itu ternyata nilai investasinya juga membengkak sebesar Rp 10 triliun, dari yang semula hanya Rp 30 triliun menjadi Rp 40 triliun. Menteri koordinator bidang perekonomian Sofyan Djalil mengatakan tidak ada perubahan yang signifikan, dan nilai itu sudah sesuai dengan estimasi pemerintah. Menurutnya, perubahan itu bisa saja karena macam-macam, termasuk karena perubahan harga-harga. Ia beralasan, penetapan nilai investasi sebesar Rp 30 triliun itu sejak beberapa tahun lalu. "Tapi, yang penting proyek itu kan sudah siap dilanjutkan," ujarnya, Senin (16/2) di Istana Bogor.