Anggaran PMN bagi BUMN tahun depan dicukur jadi cuma Rp 35,5 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan total suntikan modal dari kas negara kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di tahun depan sebesar Rp 35,5 triliun. Anggaran ini diberikan dengan menggunakan mekanisme penyertaan modal negara (PMN) tahun anggaran 2022.

Adapun angka tersebut menyusut Rp 23,3 triliun dari besaran PMN 2022 yang diusulkan Menteri BUMN Erick Thohir sebesar Rp 58,88 triliun yang disampaikan kepada Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada bulan lalu.

“Dalam Undang-Undang (UU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), jumlah PMN untuk 2022 sebesar Rp 35,5 triliun,” kata Menkeu saat Rapat Kerja bersama Komisi XI, Senin (8/11).


Lebih lanjut, Menkeu Sri Mulyani mengatakan, harapannya melalui alokasi PMN tahun depan dapat memperkuat struktur permodalan BUMN yang mendapatkan penugasan dari pemerintah. Adapun Menkeu memerinci ada lima BUMN yang akan mendapatkan PMN di tahun depan.

Baca Juga: Sri Mulyani umumkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dapat PMN Rp 4,3 triliun

Pertama, PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 23,8 triliun yang diberikan untuk melanjutkan pembangunan 8 ruas tol trans Sumatera (JTTS).Pembangunan JTTS diharapkan menurunkan waktu tempuh dan biaya logistik.

“Belanja untuk JTTS memang sangat besar. Jadi kita bersama Menteri PUPR, dan BUMN melakukan perhitungan kembali terhadap kepada penyelesaian beberapa ruas jalan tol Sumatera (JTTS),” kata Menkeu.

Kedua, PT Waskita Karya (Persero) Tbk ditetapkan menerima PMN sebesar Rp 3 triliun. PMN ini akan digunakan untuk menyelesaikan ruas tol Kayu Agung- Palembang -Betung dan Bogor-Ciawi-Sukabumi.

Ketiga, PT Perum Perumnas (Persero) sebesar Rp 1,57 triliun guna peningkatan kapasitas usaha dalam melanjutkan program pemerintah yakni Pengadaan Satu Juta rumah. Selain itu untuk mendukung persediaan perumahan rakyat untuk Masyrakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Keempat, PT PLN sebesar Rp 5 triliun yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berupa transmisi gardu induk dan distribusi listrik desa. “PMN PLN juga untuk mendukung pengembangan 5 DPSP yakni Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan Likupang,” kata Menkeu Sri Mulyani.

Baca Juga: Masuki kuartal IV 2021, konsumen kembali optimistis

Kelima, PT Adhi Karya (Persero) mendapatkan PMN sebesar Rp 1,97 triliun yang digunakan untuk investasi pada Jalan Tol Solo-Yogya-Kulonprogo, Yogyakarta-Bawen dan SPAM Regional Karian-Serpong.

“PMN Adhi Karya untuk selesaikan beberapa ruas tol di Jawa yang tinggal sepenggal-sepenggal kecil belum selesai akan diselesaikan. Itu dalam rangka selesaikan beberapa penggal jalan tol supaya tahun depan diselesaikan seluruhnya,” ucap Sri Mulyani.

Dengan demikian, PMN yang sebelumnya diusulkan Erick Thohir, tapi belum disetujui yakni tambahan PMN kepada PT Hutama Karya (Persero) Rp 7,8 triliun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rp 3,5 triliun, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk  Rp 1,98 triliun, dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia Rp 7,5 triliun.

Selanjutnya: Prefunding untuk tahun anggaran 2022 tergantung kondisi ekonomi kuartal IV 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi