Anggaran Program Kartu Prakerja Tiga Tahun Capai Rp 59 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyampaikan anggaran pelaksanaan kartu prakerja mencapai lebih dari Rp 50 triliun selama tahun 2020-2022.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari menyampaikan, selama kurun waktu 2020-2022 terdapat 46 juta pendaftar kartu prakerja. Dari jumlah tersebut, sebanyak 16,4 juta orang telah menjadi penerima kartu prakerja.

"Anggaran selama tahun 2020-2022, tiga tahun pelaksanaan program kartu prakerja secara kumulatif mencapai Rp 59 triliun," ujar Denni dalam acara 3 tahun prakerja, Rabu (15/3).


Baca Juga: Daftar Prakerja Gelombang 49? Ini Besaran Biaya Pelatihan dan Intensif yang Didapat

Denni menerangkan, dari jumlah anggaran tersebut, biaya operasional PMO Prakerja hanya 0,59% atau Rp 353 miliar. 

Dia mengatakan, selama pandemi Covid-19 pelaksanaan kartu prakerja dilakukan dengan skema semi bansos.

Jika setiap penerima kartu prakerja mendapat Rp 3,55 juta, maka serapan anggaran yang telah terealisasi sekitar Rp 58 triliun.

"Jadi itu betul-betul dilaksanakan disalurkan tanpa korupsi. Tidak ada korupsi. Sisa dan bantuan yang tidak terserap semua dikembalikan ke rekening kas umum negara kepada Ibu Sri Mulyani sesuai dengan peraturan Menko Perekonomian," ungkap Denni.

Denni menjelaskan, selama 3 tahun pelaksanaan kartu prakerja, telah berkontribusi pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 237,8 miliar. 

Berdasarkan riset World Bank dan TNP2K, 96,1% peserta puas dengan kualitas pelatihan dan 96,4% peserta puas dengan cara penyaluran uang bantuan.

Lebih lanjut Denni mengatakan, mitra pelatihan kartu prakerja terus bertambah. Hingga saat ini telah ada lebih dari 300 mitra pelatihan kartu prakerja.

"Realisasinya sekarang teman-teman prakerja untuk gelombang 48 dan gelombang 49, itu jumlahnya 60.000 peserta, itu banyak yang mengambilnya (pelatihan) online," jelas Denni.

Baca Juga: Sukses Dijalankan Pemerintah Indonesia,Program Kartu Prakerja Tarik Minat Negara Lain

Denni mengatakan, semuanya masih terus berproses. Jadi, tidak bisa menyimpulkan begitu saja terkait pelatihan prakerja. 

Yang jelas, pelatihan kartu prakerja tersedia di waktu weekend dan pelatihan di malam hari. Hal itu supaya penerima kartu prakerja dapat memilih pelatihan online maupun offline.

"Tentu saja kita mengundang terus berbagai mitra pelatihan-pelatihan, baik online maupun offline untuk mendaftar program kartu prakerja. Karena dengan pelatihan-pelatihan yang menarik saya yakin itu pun juga akan menarik minat teman-teman untuk hadir offline maupun online," ucap Denni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi