KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran program makan siang gratis yang kabarnya akan dipangkas menjadi Rp 7.500 dari semula Rp 15.000 per anak jauh dari kata ideal. Hal ini coba dibuktikan dengan prototipe yang dilakukan sejumlah lembaga dengan memanfaatkan pangan lokal di sejumlah wilayah. Ahmad Arif, Co-Inisiator Nusantara Food Biodiversity menyatakan, pihaknya bersama dengan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) pernah mencoba melakukan prototipe bagaimana menyediakan makan siang berbasis pangan lokal di Pulau Lembata dan Pulau Alor. Dalam percobaan itu, pihaknya memanfaatkan pangan lokal dan sumber daya manusia (SDM) setempat seperti ibu-ibu untuk memasak demi menekan kebutuhan budget. Hasilnya, minimal dibutuhkan sekitar Rp 10.000 hingga Rp 15.000 untuk menyiapkan seporsi makanan yang mengandung gizi seimbang.
Anggaran Program Makan Siang Gratis Rp 7.500 Tidak Ideal, Bagaimana Seharusnya?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggaran program makan siang gratis yang kabarnya akan dipangkas menjadi Rp 7.500 dari semula Rp 15.000 per anak jauh dari kata ideal. Hal ini coba dibuktikan dengan prototipe yang dilakukan sejumlah lembaga dengan memanfaatkan pangan lokal di sejumlah wilayah. Ahmad Arif, Co-Inisiator Nusantara Food Biodiversity menyatakan, pihaknya bersama dengan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) pernah mencoba melakukan prototipe bagaimana menyediakan makan siang berbasis pangan lokal di Pulau Lembata dan Pulau Alor. Dalam percobaan itu, pihaknya memanfaatkan pangan lokal dan sumber daya manusia (SDM) setempat seperti ibu-ibu untuk memasak demi menekan kebutuhan budget. Hasilnya, minimal dibutuhkan sekitar Rp 10.000 hingga Rp 15.000 untuk menyiapkan seporsi makanan yang mengandung gizi seimbang.