JAKARTA. Target pemerintah meningkatkan kinerja ekspor hingga 300% dalam lima tahun ke depan, semakin tak realistis. Bukan hanya karena fakta bahwa pertumbuhan ekspor seluruh negara di dunia hanya bisa mencapai 3,8% per tahun seperti data para ekonom. Sulitnya pemerintah mengejar target pertumbuhan ekspor juga dipicu oleh minimnya anggaran promosi dagang. Tahun ini, misalnya, anggaran promosi dagang untuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) di Kementerian Perdagangan (Kemdag) senilai Rp 58 miliar atau turun 5% dari anggaran tahun lalu. Tahun ini, total anggaran Ditjen PEN Kementerian Perdagangan sebesar Rp 280 miliar. Nus Nuzulia Ishak, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemdag menilai, nilai anggaran promosi itu tidak cukup untuk menggenjot ekspor. Pasalnya, menurut hitungan Kemdag, kebutuhan anggaran promosi dagang pada tahun ini sebesar Rp 250 miliar seperti yang diusulkan kepada parlemen.
Anggaran promosi dagang 2015 turun
JAKARTA. Target pemerintah meningkatkan kinerja ekspor hingga 300% dalam lima tahun ke depan, semakin tak realistis. Bukan hanya karena fakta bahwa pertumbuhan ekspor seluruh negara di dunia hanya bisa mencapai 3,8% per tahun seperti data para ekonom. Sulitnya pemerintah mengejar target pertumbuhan ekspor juga dipicu oleh minimnya anggaran promosi dagang. Tahun ini, misalnya, anggaran promosi dagang untuk Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) di Kementerian Perdagangan (Kemdag) senilai Rp 58 miliar atau turun 5% dari anggaran tahun lalu. Tahun ini, total anggaran Ditjen PEN Kementerian Perdagangan sebesar Rp 280 miliar. Nus Nuzulia Ishak, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemdag menilai, nilai anggaran promosi itu tidak cukup untuk menggenjot ekspor. Pasalnya, menurut hitungan Kemdag, kebutuhan anggaran promosi dagang pada tahun ini sebesar Rp 250 miliar seperti yang diusulkan kepada parlemen.