JAKARTA. Penggunaan anggaran belanja barang sebesar Rp 1,28 triliun di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bermasalah. Berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan kementerian tersebut pada tahun 2013 lalu, diketahui bahwa pemakaian anggaran belanja tersebut tidak sesuai prosedur. Permasalahan pertama, terjadi pada belanja yang harusnya dipertanggungjawabkan secara ad cost. Tapi berdasarkan temuan BPK, kegiatan tersebut malah dipertanggungjawabkan secara kontraktual. "Nilainya mencapai Rp 17,9 miliar," kata Rochmadi Saptogiri, Auditor Utama Keuangan Utama III di Jakarta, Jumat (20/6). Permasalahan kedua, terjadi pada pembayaran prestasi kerja. Rochmadi juga mengatakan bahwa terdapat pembayaran prestasi kerja sebesar Rp 2 miliar yang mendahului kontrak.
Anggaran Rp 1,28 triliun di Kemparkraf bermasalah
JAKARTA. Penggunaan anggaran belanja barang sebesar Rp 1,28 triliun di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bermasalah. Berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan kementerian tersebut pada tahun 2013 lalu, diketahui bahwa pemakaian anggaran belanja tersebut tidak sesuai prosedur. Permasalahan pertama, terjadi pada belanja yang harusnya dipertanggungjawabkan secara ad cost. Tapi berdasarkan temuan BPK, kegiatan tersebut malah dipertanggungjawabkan secara kontraktual. "Nilainya mencapai Rp 17,9 miliar," kata Rochmadi Saptogiri, Auditor Utama Keuangan Utama III di Jakarta, Jumat (20/6). Permasalahan kedua, terjadi pada pembayaran prestasi kerja. Rochmadi juga mengatakan bahwa terdapat pembayaran prestasi kerja sebesar Rp 2 miliar yang mendahului kontrak.