JAKARTA. Menteri pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono akan menambah anggaran subsidi untuk perumahan masyarakat miskin, dalam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Saat ini dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2015 alokasinya baru sebesar Rp 5,1 triliun. Basuki mengatakan anggaran itu dinilai belum cukup untuk memenuhi kekurangan pasokan rumah alias backlog yang ada. "Sekarang kita mau ajukan lagi Rp 2 triliun - RpĀ 3 triliun," ujar Basuki, Senin (15/12). Dana itu akan digunakan sebagai subsidi yang diberikan untuk Kredit Perumahan Rakyat (KPS). Pemerintah menargetkan, dalam setahun akan dibangun rumah sebanyak 400.000-500.000 unit. Saat ini jumlah backlog sudah mencapai 13,5 juta rumah.
Anggaran subsidi perumahan ditambah Rp 3 triliun
JAKARTA. Menteri pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono akan menambah anggaran subsidi untuk perumahan masyarakat miskin, dalam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Saat ini dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2015 alokasinya baru sebesar Rp 5,1 triliun. Basuki mengatakan anggaran itu dinilai belum cukup untuk memenuhi kekurangan pasokan rumah alias backlog yang ada. "Sekarang kita mau ajukan lagi Rp 2 triliun - RpĀ 3 triliun," ujar Basuki, Senin (15/12). Dana itu akan digunakan sebagai subsidi yang diberikan untuk Kredit Perumahan Rakyat (KPS). Pemerintah menargetkan, dalam setahun akan dibangun rumah sebanyak 400.000-500.000 unit. Saat ini jumlah backlog sudah mencapai 13,5 juta rumah.