JAKARTA. Program penerbitan 5 juta sertifikat tanah oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) pada tahun ini dipastikan bisa berlanjut. Pasalnya, Menteri Keuangan telah menyetujui anggaran tambahan yang diajukan oleh Kementerian ATR/BPN. Sebelumnya, rencana tersebut terganjal anggaran, sebab dana yang tersedia dalam APBN 2017 hanya Rp 1,4 triliun. Dana itu hanya cukup untuk 2 juta sertifikat lahan. Padahal, Data Kementerian ATR menunjukan, dari sekitar 130 juta bidang (persil) tanah, baru sekitar 46 juta persil yang bersertifikat atau diakui secara legal. Itu sebabnya, Menteri ATR/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil mengatakan, anggaran untuk 3 juta sertifikat sisanya akan diberikan kepada pihaknya pada Juni mendatang.
Anggaran tambahan untuk 5 juta sertifikat direstui
JAKARTA. Program penerbitan 5 juta sertifikat tanah oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) pada tahun ini dipastikan bisa berlanjut. Pasalnya, Menteri Keuangan telah menyetujui anggaran tambahan yang diajukan oleh Kementerian ATR/BPN. Sebelumnya, rencana tersebut terganjal anggaran, sebab dana yang tersedia dalam APBN 2017 hanya Rp 1,4 triliun. Dana itu hanya cukup untuk 2 juta sertifikat lahan. Padahal, Data Kementerian ATR menunjukan, dari sekitar 130 juta bidang (persil) tanah, baru sekitar 46 juta persil yang bersertifikat atau diakui secara legal. Itu sebabnya, Menteri ATR/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil mengatakan, anggaran untuk 3 juta sertifikat sisanya akan diberikan kepada pihaknya pada Juni mendatang.