KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pengamat senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad menyoroti program makan siang gratis atau makan bergizi yang bakal digagas oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka Tauhid menjelaskan, anggaran yang telah disiapkan sebesar Rp 71 triliun untuk program makan siang gratis ini cukup besar, sehingga menandakan keseriusan pemerintah pada program tersebut Namun, lanjut dia, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, pertama siapa saja sasaran dari program ini apakah sekolah negeri saja dan sekolah swasta yang perlu diberikan.
“Swasta yang sudah sangat mampu ini juga menjadi problem artinya kalau dia sudah sangat mampu bahkan makan siangnya jauh lebih tinggi daripada program ini maka harus dikecualikan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (23/7). Baca Juga: Prabowo Pastikan Banyak Penerima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis Kedua, kata Tauhid, bila dilihat dari besarnya anggaran tersebut maka yang diprioritaskan hanya anak paud atau anak SD karena mereka yang paling berkorelasi dengan program penurunan stunting. “Kalau uangnya sangat terbatas, diberikan pada daerah yang tingkat stuntingnya masih tinggi atau tingkat kemiskinannya paling tinggi, sehingga mereka berhak mendapatkan ini lebih dulu dan lebih banyak ketimbang daerah lain,” terangnya. Ketiga, model yang akan dijalankan untuk mengelola makanan ini apakah dikelola oleh dapur umum, pihak swasta, pihak sekolah atau melibatkan masyarakat setempat. Selain itu, perlu dipikirkan mengenai standarisasi gizi, bahan, alat, manajemen dan sebagainya.