KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengandalkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) saja tidak cukup untuk mendorong ekonomi tahun ini. Alasannya, melihat realisasi PEN 2020 lambat dan minim efek terhadap pemulihan ekonomi nasional, apalagi anggaran PEN di 2021 terbatas. Oleh karena itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, pemerintah harus punya strategi lain, khususnya pada belanja infrastruktur, investasi, dan upaya peningkatan ekspor. Namun, terpenting dan paling utama yakni pengendalian covid dan normalisasi kegiatan ekonomi nasional harus dilakukan secepatnya. Shinta berharap, iklim usaha dan investasi pun harus ditingkatkan secara signifikan dalam waktu singkat, khususnya implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dengan begitu, arus investasi lebih deras masuk ke Indonesia.
Anggaran terbatas, program PEN tak cukup untuk mendorong ekonomi tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengandalkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) saja tidak cukup untuk mendorong ekonomi tahun ini. Alasannya, melihat realisasi PEN 2020 lambat dan minim efek terhadap pemulihan ekonomi nasional, apalagi anggaran PEN di 2021 terbatas. Oleh karena itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, pemerintah harus punya strategi lain, khususnya pada belanja infrastruktur, investasi, dan upaya peningkatan ekspor. Namun, terpenting dan paling utama yakni pengendalian covid dan normalisasi kegiatan ekonomi nasional harus dilakukan secepatnya. Shinta berharap, iklim usaha dan investasi pun harus ditingkatkan secara signifikan dalam waktu singkat, khususnya implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dengan begitu, arus investasi lebih deras masuk ke Indonesia.