JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan jumlah penerima bantuan pangan non tunai melalui program voucer pangan dari 1,2 juta keluarga penerima menjadi 10 juta keluarga penerima pada tahun depan masih belum pasti. Ini terjadi karena hingga kini kebutuhan anggaran pendukung program tersebut belum masuk dalam daftar pagu indikatif Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Direktur Jenderal (Dirjen) Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial (Kemsos) Andi ZA Dulung mengatakan, total anggaran yang dibutuhkan untuk bantuan pangan non tunai pada 2018 sekitar Rp 12 triliun. Menurutnya, seharusnya alokasi anggaran untuk bantuan pangan tahun 2018 sudah disiapkan meski dalam bentuk beras. Sebab dengan pembagian bantuan dalam bentuk non tunai, maka penerima akan berhak mendapat bantuan senilai Rp 110.000 per bulan per rumah tangga penerima. Tambahan anggaran juga diperlukan, sebab sampai saat ini Kemsos belum memiliki alokasi anggaran untuk program penambahan e-warung. Pengembangan e-warung menjadi penting karena mendukung pelaksanaan program bantuan pangan non tunai.
Anggaran voucer pangan 2018 cekak
JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan jumlah penerima bantuan pangan non tunai melalui program voucer pangan dari 1,2 juta keluarga penerima menjadi 10 juta keluarga penerima pada tahun depan masih belum pasti. Ini terjadi karena hingga kini kebutuhan anggaran pendukung program tersebut belum masuk dalam daftar pagu indikatif Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Direktur Jenderal (Dirjen) Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial (Kemsos) Andi ZA Dulung mengatakan, total anggaran yang dibutuhkan untuk bantuan pangan non tunai pada 2018 sekitar Rp 12 triliun. Menurutnya, seharusnya alokasi anggaran untuk bantuan pangan tahun 2018 sudah disiapkan meski dalam bentuk beras. Sebab dengan pembagian bantuan dalam bentuk non tunai, maka penerima akan berhak mendapat bantuan senilai Rp 110.000 per bulan per rumah tangga penerima. Tambahan anggaran juga diperlukan, sebab sampai saat ini Kemsos belum memiliki alokasi anggaran untuk program penambahan e-warung. Pengembangan e-warung menjadi penting karena mendukung pelaksanaan program bantuan pangan non tunai.