KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang tahun 2020, PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (
PAMG) menganggarkan belanja modal atawa
capital expenditure (capex) sebesar Rp 24,86 miliar. Anggaran tersebut akan difokuskan untuk menyelesaikan pembebasan lahan. "Dana capex bersumber dari sisa IPO," kata Sekretaris Perusahaan Bima Sakti Pertiwi Riza Budi kepada Kontan.co.id, Kamis (14/1). Adapun dana tersebut akan digunakan untuk renovasi dan perbaikan gedung. Selain itu, juga digunakan untuk melanjutkan pembebasan lahan.
Riza menyebut, progres perkembangan pembebasan lahan yang dilakukan
PAMG cukup baik. "Hanya tinggal beberapa lagi milik masyarakat yang masih proses negosiasi. Target kami semester I-2021 sudah selesai," jelas dia.
Baca Juga: Bima Sakti Pertiwi (PAMG) menyerap 47% anggaran capex Lebih lanjut, perusahaan memproyeksikan dapat pembangunan pusat perbelanjaan baru di tahun berikutnya. Sebabnya, perusahaan masih memantau perkembangan situasi dampak pandemi Covid-19. Riza mengakui bahwa sebagai pengelola pusat perbelanjaan dan penyewaan gedung sangat terdampak dari pandemi Covid-19. Beberapa kendala yang dialami perusahaan, yakni penurunan jumlah pengunjung dan penurunan tamu hotel. Sepanjang 2020,
PAMG mencatatkan penurunan pengunjung pusat belanja hingga 50%. "Tingkat kunjungan hingga tutup tahun 2020 hanya 4,72 juta orang. Sedangkan tahun sebelumnya mencapai 9,34 juta, jadi turun hampir 50%," paparnya. Karenanya, PAMG juga menyiapkan strategi untuk pemulihan kinerja di tahun ini dengan memberikan relaksasi kepada tenant penyewa gedung. Lalu, memberikan promosi harga sewa dengan harga khusus bagi calon-calon tenant baru yang akan membuka usaha di pusat perbelanjaan, serta melakukan efisiensi biaya operasional dan promosi. Terkait target kinerja di tahun ini, Riza mengaku belum bisa memproyeksikannya. Sebab, perusahaan juga masih menunggu hasil realisasi tahun ini.
Baca Juga: Pekanbaru terapkan PSBB, kinerja Bima Sakti Pertiwi (PAMG) tertekan Menilik laporan keuangan PAMG, hingga kuartal III-2020 pendapatan perusahaan hanya Rp 36,63 miliar atau turun 33,2% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp 54,84 miliar. Sementara pada
bottom line perusahaan tercatat sebesar Rp 2,74 miliar atau turun 53,71% dibandingkan kuartal III-2019 sebesar Rp 5,92 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari