Anggarkan capex Rp 255 miliar, ini rencana ekspansi PEHA tahun ini



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perusahaan farmasi PT Phapros Tbk (PEHA) nampaknya akan gencar ekspansi sepanjang tahun ini. Pasalnya perusahaan ini menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 255 miliar.

Heru Marsono, Direktur Keuangan PT Phapros Tbk mengatakan, capex tersebut akan digunakan untuk beberapa kegiatan ekspansi seperti persiapan masuk pasar Myanmar khususnya untuk pengembangan ekspor, rencana akuisisi, pengembangan teknologi, serta meluncurkan 12 produk baru.

Terkait akuisisi, kata Heru setelah mengambil alih PT Lucas Djaja tahun lalu, PEHA kembali berencana untuk mengembangkan segmen usaha dengan melakukan akuisisi di bidang rumah sakit, maupun apotik.


"Ini masih rencana namun kami harapkan bisa direalisasikan tahun ini. Tujuannya agar bisnis kami tidak hanya diproduksi obat (farmasi) melainkan bisa merambah ke bisnis yang masih terintegrasi seperti rumah sakit atau apotik," ujarnya saat ditemui seusai Publik ekspos PEHA, Kamis (14/3).

Sementara terkait ekspansi pengembangan ekspor, lanjut Heru pihaknya berencana untuk membangun manufaktur di Myanmar hanya saja hal tersebut memerlukan beberapa fase. "Untuk langsung masuk pasar sana harus melalui beberapa tahap dan untuk mempelajari pasar disana tahap awal kami akan melakukan ekspor terlebih dahulu, " ujarnya.

Menurut Heru, porsi ekspor saat ini tidak lebih dari 5% dari keseluruhan penjualan namun dengan mulainya dilakukan ekspor ke Myanmar diharapkan bisa menjadi 5%. Tidak hanya itu, PEHA juga berencana untuk meluncurkan 12 produk baru salah satunya produk untuk penyakit regeneratif (yang tidak ada kaitannya dengan infeksi) seperti diabetes dan hipertensi serta pengembangan produk di empat lini bisnis sepertu generik bermerek, Ethical, dan obat jual bebas.

Pada Semester II 2019 nanti, PEHA juga berencana untuk melakukan financial action dengan pelaksanaan right issue hingga Rp 1 triliun. Dengan berbagai kegiatan ekspansi, kata Heru pihaknya berharap bisa mencatat pertumbuhan pendapatan 20% hingga 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini