Anggarkan Investasi Rp 250 Miliar, Blue Bird (BIRD) Genjot Proyek Ekosistem EV di IKN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten transportasi, PT Blue Bird Tbk (BIRD)  telah menyiapkan dana investasi senilai Rp 250 miliar untuk investasi pada proyek ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Tahun ini, emiten taksi milik keluarga Djokosoetono itu akan kembali menggenjot progres terhadap proyek tersebut sebelum IKN diresmikan. Yang jika mengutip pada Badan Otorita IKN akan diresmikan pada 17 Agustus 2024 atau bertepatan pada hari jadi ke-79 Republik Indonesia. 

Direktur Utama BIRD Adrianto Djokosoetono mengatakan, dari total investasi senilai Rp 250 miliar digunakan untuk sarana dan prasarana, hingga infrastruktur yang menunjang kendaraan listrik. 


“Pastinya kapan? Pasti sebelum IKN diresmikan. Karena kita punya komitmen untuk berkontribusi, pada hal yang sudah solid dan jelas, visi dari IKN itu perlu kita support dan memang alignment-nya ada dengan kita,” ungkap Andre saat ditemui Kontan dalam acara Media Gathering Blue Bird 2024, Kamis (25/01).

Baca Juga: Kurangi Emisi Karbon dan Limbah, Ini yang DIlakukan Blue Bird (BIRD) Tahun 2024

Selain taksi, ia mengatakan pula tidak tertutup dalam berbagai macam moda yang ke depannya akan di showcase-kan atau dicoba di IKN. 

“Jadi mendekatkan operasional di sana, tapi persiapan sudah kita mulai sekarang, planning kendaraannya tapi belum bisa saya jawab, karena belum diresmikan,” ungkapnya.

Untuk diketahui, dana Rp 250 miliar tersebut berasal dari dana anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) BIRD di tahun ini, yang berada pada kisaran angka Rp 2 triliun hingga Rp 2,5 triliun.

“Capex kami di tahun ini sebesar Rp 2 triliun hingga Rp 2,5 triliun. Jadi, Rp 250 miliar itu silahkan disimpulkan, apakah akan membuat impact yang besar? Ya, pasti membuat impact yang besar,” ungkap Andre. 

Tapi terkait return of investment dari proyek ini, dirinya tak bisa memberikan pernyataan lebih lanjut. 

 
BIRD Chart by TradingView

“Ini strategi kami untuk dapat membuat dampak yang baik namun juga tetap memastikan bahwa bisnis itu berjalan dengan semua parameter yang jauh lebih baik dari tahun sebelumnya,” katanya. 

“Mungkin harus ditunggu sampai closing 2024 terkait itu (return of investment). Yang pasti kita harus membuat dampak yang lebih baik bagi lingkungan dan bagi finansial kita juga,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari