KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) membuat PT Kino Indonesia Tbk (
KINO) masih menahan diri untuk ekspansi. Buktinya, perusahaan hanya alokasikan belanja modal atau
capital expenditure (capex) sebesar Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar di tahun ini. “Mungkin sekitar Rp 200 miliar sampai Rp 250 miliar di tahun ini. Tapi masih akan disesuaikan dengan kebutuhan dan
recovery yang terjadi di
market,” kata Direktur Keuangan KINO Budi Muljono saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (5/1). Ia menjelaskan, anggaran belanja modal tersebut berasal dari kombinasi antara dana internal perusahaan dan fasilitas perbankan.
Rencananya, belanja modal di 2021 itu akan dialokasikan untuk berbagai efisiensi serta
refreshing mesin. Asal tahu saja, jika dibandingkan dengan capex tahun 2020, anggaran belanja modal kali di 2021 lebih kecil. Karena tahun lalu, perusahaan menganggarkan capex sebesar Rp 350 miliar.
Baca Juga: Sejumlah emiten menyiapkan belanja modal yang lebih besar di tahun depan Di sisi lain, kinerja
KINO di tahun ini terlihat kurang mengesankan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan KINO hingga kuartal III-2020 turun 10,7% menjadi Rp 3,11 triliun. Hal ini membuat laba bersih KINO hingga akhir September 2020 lalu tergerus 63,9% secara tahunan menjadi Rp 161,69 miliar. Menurut Budi, kinerja perusahaan mendapat dampak yang signifikan dari pandemi Covid-19. Hal ini pun diperkirakan masih akan membebani kinerja keuangan perusahaan di 2021. “Semua ini akan sangat tergantung dari penyebaran vaksin Covid-19 dan
recovery daya beli serta
spending habit di masyarakat. Sehingga optimisme pencapaian target bergantung pada kedua hal tersebut,” jelas Budi. Ia menjelaskan, sampai saat ini kondisi pasar masih terpantau lemah seiring dengan kebiasaan berbelanja yang sangat kurang dan menurun akibat adanya ketidakpastian dari dampak pandemi Covid-19. Untuk itu, ia menilai pasar di beberapa bulan terakhir juga masih belum menunjukkan kenaikan yang signifikan. Karena itu, perusahaan pun masih enggan membeberkan berapa target kinerja untuk 2021. Yang pasti, untuk mencapai target pertumbuhan yang positif KINO akan lebih fokus pada produk yang sudah ada.
Baca Juga: Tertekan pandemi, simak target Kino Indonesia (KINO) hingga akhir tahun “Kami akan lebih fokus pada produk
existing, di mana produk baru hanya menjadi pelengkap varian yang sudah ada,” tegas dia. Sementara itu, untuk strategi bisnis KINO di tahun ini, juga disesuaikan dengan perkembangan penyebaran vaksin Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Sebab, ketidakpastian berbelanja masyarakat masih cukup tinggi meski vaksin Covid-19 sudah ada di Indonesia. “Yang kami harapkan sebagai dampak dari vaksin ini jika penyebaran ini berlangsung mulus dan cepat. Sehingga pemulihan ekonomi akan berjalan lebih cepat dan kami dapat bergerak lebih fleksibel di
market,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari