JAKARTA. Terpilihnya Fuad Rahmany sebagai Dirjen Pajak menggantikan M Tjiptardjo adalah pilihan yang tepat. Itulah penilaian yang terlontar dari Anggito Abimanyu, Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Menurut Anggito, Fuad adalah pilihan terbaik dari komposisi yang ada. Pasalnya ia memenuhi kriteria dan syarat yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin di kantor pajak. "Secara kompetensi dan ketegasan, ia cukup baik," jelas Anggito. Mantan Kepala Badan kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan ini berpandangan Fuad dapat memenuhi ekspektasi publik soal penegakan hukum seputar pajak dan yang terpenting figurnya dapat diterima semua kalangan untuk dapat melanjutkan program reformasi pajak. Pria yang berprofesi sebagai dosen ini juga menguraikan pekerjaan rumah yang diemban oleh Fuad dalam posisi ini. Ia bilang setidaknya tiga hal penting yang harus dibenahi dalam memimpin institusi pajak ini, yaitu penuntasan mafia pajak dan kasus hukum lain yang berkaitan dengan pajak. Lalu mengidentifikasi perolehan pajak dari sektor perorangan, menurut Anggito hal ini adalah tantangan tersendiri bagi Fuad, pasalnya selama ini pendapatan pajak yang diharapkan dari wajib pajak perorangan ini cukup besar tapi nyatanya penerimaan tetap minim dan tak sesuai harapan. Terakhir, Anggito menyebut perusahaan publik nasional harus dibenahi dan diawasi dari sisi pajaknya. “Hal ini ini juga pekerjaan yang tak mudah, karena penerimaan pajak ke kas negara juga berasal dari sana," ujarnya. Ia pun berharap pemilihan Fuad ini dapat berimplikasi baik kepada kantor pajak yang belakangan menjadi sorotan publik dengan munculnya kasus-kasus hukum sekitar pajak. "Saya yakin beliau dapat menjalankan dengan baik," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Anggito: Fuad figur yang tepat
JAKARTA. Terpilihnya Fuad Rahmany sebagai Dirjen Pajak menggantikan M Tjiptardjo adalah pilihan yang tepat. Itulah penilaian yang terlontar dari Anggito Abimanyu, Pengamat Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Menurut Anggito, Fuad adalah pilihan terbaik dari komposisi yang ada. Pasalnya ia memenuhi kriteria dan syarat yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin di kantor pajak. "Secara kompetensi dan ketegasan, ia cukup baik," jelas Anggito. Mantan Kepala Badan kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan ini berpandangan Fuad dapat memenuhi ekspektasi publik soal penegakan hukum seputar pajak dan yang terpenting figurnya dapat diterima semua kalangan untuk dapat melanjutkan program reformasi pajak. Pria yang berprofesi sebagai dosen ini juga menguraikan pekerjaan rumah yang diemban oleh Fuad dalam posisi ini. Ia bilang setidaknya tiga hal penting yang harus dibenahi dalam memimpin institusi pajak ini, yaitu penuntasan mafia pajak dan kasus hukum lain yang berkaitan dengan pajak. Lalu mengidentifikasi perolehan pajak dari sektor perorangan, menurut Anggito hal ini adalah tantangan tersendiri bagi Fuad, pasalnya selama ini pendapatan pajak yang diharapkan dari wajib pajak perorangan ini cukup besar tapi nyatanya penerimaan tetap minim dan tak sesuai harapan. Terakhir, Anggito menyebut perusahaan publik nasional harus dibenahi dan diawasi dari sisi pajaknya. “Hal ini ini juga pekerjaan yang tak mudah, karena penerimaan pajak ke kas negara juga berasal dari sana," ujarnya. Ia pun berharap pemilihan Fuad ini dapat berimplikasi baik kepada kantor pajak yang belakangan menjadi sorotan publik dengan munculnya kasus-kasus hukum sekitar pajak. "Saya yakin beliau dapat menjalankan dengan baik," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News