JAKARTA. Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi menolak adanya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang disampaikan kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik. Bobby bilang, naiknya tarif dasar listrik(TDL) dan gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) pada awal tahun 2013 ini sudah memberi beban cukup besar terhadap perekonomian negara. Maka itu, ia menilai, kenaikan harga BBM bersubsidi akan memukul lebih parah ekonomi negara. "Jangan sampai terjadi dimana pertumbuhan inflasi lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Bobby kepada KONTAN, Jumat (15/3). Sebagai catatan, sesuai dengan Undang-Undang (UU) tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013, pemerintah memiliki kewenangan melakukan penyesuaian harga energi apabila asumsi-asumsi makro ataupun parameter yang ada di APBN terjadi perubahan.
Anggota DPR tak sepakat harga BBM subsidi naik
JAKARTA. Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi menolak adanya rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang disampaikan kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik. Bobby bilang, naiknya tarif dasar listrik(TDL) dan gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) pada awal tahun 2013 ini sudah memberi beban cukup besar terhadap perekonomian negara. Maka itu, ia menilai, kenaikan harga BBM bersubsidi akan memukul lebih parah ekonomi negara. "Jangan sampai terjadi dimana pertumbuhan inflasi lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Bobby kepada KONTAN, Jumat (15/3). Sebagai catatan, sesuai dengan Undang-Undang (UU) tentang Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013, pemerintah memiliki kewenangan melakukan penyesuaian harga energi apabila asumsi-asumsi makro ataupun parameter yang ada di APBN terjadi perubahan.