Anggota G20 Sepakat Kumpulkan Dana US$ 100 Miliar untuk Bantu Negara Rentan



KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Anggota G20 sepakat mendukung semua negara rentan alias negara yang sedang menghadapi krisis ekonomi. Tujuannya agar  negara-negara tersebut dapat bangkit dan pulih bersama.

Dilansir dari dokumen hasil pertemuan Minister Finance and Central Bank Governors (FMCBG) G20, anggota G20 sepakat membuat komitmen The Special Drawing Right (SDR) dengan target pengumpulan dana sebesar US$ 100 miliar. Dari target tersebut, anggota G20 baru mengumpulkan dana sebesar US$ 73 miliar.

Anggota G20 juga menyambut baik adanya pembentukan Resilience and Sustainability Trust (RST) atau kepercayaan ketahanan dan keberlanjutan, dan meminta International Monetary Fund (IMF), untuk memastikan dana tersebut benar-benar disalurkan membantu negara-negara berpenghasilan rendah, negara-negara kecil yang memenuhi syarat, dan negara berpenghasilan menengah yang rentan.


“Kemudian, negara-negara mengatasi tantangan struktural jangka panjang yang menimbulkan risiko makroekonomi Termasuk akibat pandemi dan perubahan iklim,” tulis dokumen tersebut seperti dikutip Kontan.co.id, Minggu (17/7).

Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Sejumlah Hasil Pertemuan Menteri Keuangan dan Bank Sentral G20

Selanjutnya, anggota G20 juga meminta kontribusi lebih lanjut menangani Poverty Reduction and Growth Trust (PRGT) dengan memperluas jangkauan kontributor untuk memenuhi kebutuhan pendanaan.

Lebih lanjut, anggota G20 menegaskan kembali komitmennya untuk meningkatkan upaya dan  menerapkan kerangka kerja umum untuk perlakuan utang di luar Debt Service Suspension Initiative (DSSI) secara tepat waktu, tertib dan terkoordinasi.

Anggota G20 juga sangat menantikan pertemuan untuk menyepakati penghapusan utang untuk Zambia, Chad dan Ethiopia. Tiga negara Afrika ini telah meminta bantuan di bawah skema common framework dan komite krediturnya akan bertemu bulan ini.

“Kami menantikan penyediaan jaminan pembiayaan untuk Zambia, Chad dan Ethiopia. Kami mencatat situasi utang yang memburuk di beberapa negara berpenghasilan menengah yang rentan, dan kami menyambut baik koordinasi multilateral yang melibatkan semua kreditur bilateral untuk mengambil tindakan cepat,” tulis dokumen tersebut.

Adapun guna menanggapi permintaan negara-negara berpenghasilan menengah untuk perawatan utang, anggota G20 menekankan pentingnya kreditur swasta dan kreditur bilateral resmi lainnya untuk berkomitmen memberikan perlakuan utang dengan persyaratan. Paling tidak, bisa menguntungkan dan memastikan pembagian beban yang adil sejalan dengan prinsip komparatif perlakuan.

Lalu, anggota G20 juga menegaskan pentingnya upaya bersama oleh semua aktor, termasuk kreditur swasta, untuk terus berupaya meningkatkan transparansi utang, dan mendorong semua pemberi kredit sektor swasta untuk menyumbangkan data ke Institute of International Finance (IIF)/Portal Repositori Data OECD bersama.

Baca Juga: Ini 2 Hal yang Tidak Disepakati Forum Menteri Keuangan dan Bank Sentral G20

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat