KONTAN.CO.ID - RIYADH. Beberapa anggota keluarga kerajaan dan elit bisnis Arab Saudi menyatakan frustrasi dengan kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, menyusul terjadinya serangan terbesar yang pernah terjadi pada infrastruktur minyak milik kerajaan pada bulan lalu. Menurut seorang diplomat asing senior dan lima sumber yang terkait dengan para bangsawan dan elit bisnis kepada Reuters, hal ini telah memicu kekhawatiran di antara beberapa cabang terkemuka dari keluarga Al Saud yang berkuasa, yang berjumlah sekitar 10.000 anggota, tentang kemampuan putra mahkota untuk mempertahankan dan memimpin negara eksportir minyak terbesar di dunia itu. Semua berbicara dengan syarat anonimitas. Kata sumber tersebut, serangan itu juga telah memicu ketidakpuasan di kalangan beberapa kalangan elit yang meyakini putra mahkota, yang dikenal di Barat dengan inisial MbS, telah berusaha terlalu ketat pada kekuasaan. Beberapa dari sumber tersebut juga mengatakan, serangan itu juga memicu kecaman dari mereka yang percaya bahwa MbS bersikap terlalu agresif terhadap Iran.
Anggota kerajaan dan elit bisnis Arab Saudi mulai frustasi terhadap Putra Mahkota?
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Beberapa anggota keluarga kerajaan dan elit bisnis Arab Saudi menyatakan frustrasi dengan kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, menyusul terjadinya serangan terbesar yang pernah terjadi pada infrastruktur minyak milik kerajaan pada bulan lalu. Menurut seorang diplomat asing senior dan lima sumber yang terkait dengan para bangsawan dan elit bisnis kepada Reuters, hal ini telah memicu kekhawatiran di antara beberapa cabang terkemuka dari keluarga Al Saud yang berkuasa, yang berjumlah sekitar 10.000 anggota, tentang kemampuan putra mahkota untuk mempertahankan dan memimpin negara eksportir minyak terbesar di dunia itu. Semua berbicara dengan syarat anonimitas. Kata sumber tersebut, serangan itu juga telah memicu ketidakpuasan di kalangan beberapa kalangan elit yang meyakini putra mahkota, yang dikenal di Barat dengan inisial MbS, telah berusaha terlalu ketat pada kekuasaan. Beberapa dari sumber tersebut juga mengatakan, serangan itu juga memicu kecaman dari mereka yang percaya bahwa MbS bersikap terlalu agresif terhadap Iran.