PAMEKASAN. Anggota Tim Pengawas Kasus Century DPR RI, Achsanul Qosasi dari Partai Demokrat, gagal mempertahankan posisinya sebagai anggota DPR RI. Pria asal Sumenep, Madura, Jawa Timur ini, kalah dalam perolehan suara dengan rekan politiknya, Mat Nasir dari Kabupaten Bangkalan. Kegagalan Ahsanul juga diikuti oleh turunnya perolehan kursi DPR RI untuk Dapil XI Jawa Timur, dimana sebelumnya memperoleh dua kursi. Berdasarkan hasil hitungan perolehan suara KPU di empat kabupaten di Madura, ada delapan partai yang berhasil meloloskan kader terbaiknya ke Senayan. Delapan partai tersebut masing-masing Gerindra, Hanura, Demokrat, PPP, Golkar, Nasdem, PKB dan PDI-P. Meskipun tidak dipilih menjadi anggota DPR oleh orang Madura, namun Ahsanul bertekad tetap akan membangun Madura. Apalagi dirinya masih tetap menjadi manajer tim sepak bola Persepam Madura United. "Semoga mereka-mereka yang terpilih dapat mengemban amanah rakyat Madura dengan baik dan benar. Bagi saya, hanya kebesaran hati untuk tetap bersama Madura. Perasaan saya hancur sesaat, tapi hati saya tetap Madura," kata pria yang akrab disapa AQ ini, Jumat (25/4). Perolehan Demokrat sendiri di Madura masih cukup besar jika dibandingkan parpol lainnya, yakni 378. 086 atau 14,42 persen dari 2.622.545 suara sah. Namun karena perolehan AQ kalah dengan Mat Nasir, maka yang berhak melenggang ke Senayan adalah peraih suara terbanyak. Sisa suara sebanyak 51.000, tidak mampu bersaing memperebutkan kursi sisa. Sebab partai lain juga meraih suara di atas 51.000. Tujuh calon DPR RI lainnya yang lolos adalah wajah-wajah baru, kecuali Said Abdullah dari PDI-P. Said berhasil lolos untuk ketiga kalinya ke senayan. Wajah-wajah baru yang akan duduk di Senayan di antaranya Nizar Zahro (Gerindra), Zainuddin Amali (Golkar), Kholilurrahman (PKB), Farid Al Fauzi (Hanura), Ifan Haz (PPP), dan Mat Nasir (Demokrat). (Taufiqurrahman)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Anggota Timwas Century ini gagal duduk lagi di DPR
PAMEKASAN. Anggota Tim Pengawas Kasus Century DPR RI, Achsanul Qosasi dari Partai Demokrat, gagal mempertahankan posisinya sebagai anggota DPR RI. Pria asal Sumenep, Madura, Jawa Timur ini, kalah dalam perolehan suara dengan rekan politiknya, Mat Nasir dari Kabupaten Bangkalan. Kegagalan Ahsanul juga diikuti oleh turunnya perolehan kursi DPR RI untuk Dapil XI Jawa Timur, dimana sebelumnya memperoleh dua kursi. Berdasarkan hasil hitungan perolehan suara KPU di empat kabupaten di Madura, ada delapan partai yang berhasil meloloskan kader terbaiknya ke Senayan. Delapan partai tersebut masing-masing Gerindra, Hanura, Demokrat, PPP, Golkar, Nasdem, PKB dan PDI-P. Meskipun tidak dipilih menjadi anggota DPR oleh orang Madura, namun Ahsanul bertekad tetap akan membangun Madura. Apalagi dirinya masih tetap menjadi manajer tim sepak bola Persepam Madura United. "Semoga mereka-mereka yang terpilih dapat mengemban amanah rakyat Madura dengan baik dan benar. Bagi saya, hanya kebesaran hati untuk tetap bersama Madura. Perasaan saya hancur sesaat, tapi hati saya tetap Madura," kata pria yang akrab disapa AQ ini, Jumat (25/4). Perolehan Demokrat sendiri di Madura masih cukup besar jika dibandingkan parpol lainnya, yakni 378. 086 atau 14,42 persen dari 2.622.545 suara sah. Namun karena perolehan AQ kalah dengan Mat Nasir, maka yang berhak melenggang ke Senayan adalah peraih suara terbanyak. Sisa suara sebanyak 51.000, tidak mampu bersaing memperebutkan kursi sisa. Sebab partai lain juga meraih suara di atas 51.000. Tujuh calon DPR RI lainnya yang lolos adalah wajah-wajah baru, kecuali Said Abdullah dari PDI-P. Said berhasil lolos untuk ketiga kalinya ke senayan. Wajah-wajah baru yang akan duduk di Senayan di antaranya Nizar Zahro (Gerindra), Zainuddin Amali (Golkar), Kholilurrahman (PKB), Farid Al Fauzi (Hanura), Ifan Haz (PPP), dan Mat Nasir (Demokrat). (Taufiqurrahman)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News