JAKARTA. Kondisi petani anggrek di Kota Bandung memprihatinkan. Dari sekitar 200 petani yang tergabung dalam Komunitas Petani Anggrek Indonesia (KPAI) Kota Bandung, kini jumlahnya hanya sekitar 50 petani. Sebagian petani lainnya beralih ke bidang lain. Ketua KPAI Kota Bandung, Wiwiek Handayani mengatakan, jumlah petani anggerk tahun 2009 mencapai 200 petani. Namun, karena penjualan anggrek turun drastis, sebagian petani beralih menjadi peternak atau petani bunga jenis lainnya. "Intinya ada masalah dalam penjualan. Paling-paling petani hanya bisa mendapatkan uang dari penjualan anggrek sebesar Rp 500.000 sampai Rp 7 juta per bulan," katanya pada jumpa pers di Hotel Scarlet Bandung, Selasa (8/5).
Anggrek tak laris, petani beralih ternak kelinci
JAKARTA. Kondisi petani anggrek di Kota Bandung memprihatinkan. Dari sekitar 200 petani yang tergabung dalam Komunitas Petani Anggrek Indonesia (KPAI) Kota Bandung, kini jumlahnya hanya sekitar 50 petani. Sebagian petani lainnya beralih ke bidang lain. Ketua KPAI Kota Bandung, Wiwiek Handayani mengatakan, jumlah petani anggerk tahun 2009 mencapai 200 petani. Namun, karena penjualan anggrek turun drastis, sebagian petani beralih menjadi peternak atau petani bunga jenis lainnya. "Intinya ada masalah dalam penjualan. Paling-paling petani hanya bisa mendapatkan uang dari penjualan anggrek sebesar Rp 500.000 sampai Rp 7 juta per bulan," katanya pada jumpa pers di Hotel Scarlet Bandung, Selasa (8/5).