TOKYO. Demam financial yang terjadi di Amerika menular ke berbagai negara. Salah satunya adalah Jepang, di mana tingkat ekspor negara ini pada akhir Juli menurun lebih dalam dari perkiraan awal. Departemen Keuangan merilis angka ekspor negara ini jatuh hingga 3,3% pada Juli 2011 dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal, perkiraan median dari 24 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan penurunan ini hanya akan sebesar 2,6% setelah pada Juni menurun hingga 1,6%. Namun secara hitungan bulan, angka ini naik 0,8% dari akhir Juni. Perlambatan ekonomi global dan penguatan nilai tukar yen yang terus-menerus, membebani prospek ekspor Jepang. Dalam tiga bulan terakhir, nilai tukar yen terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sudah menguat hingga 6%. Permintaan barang asal Jepang oleh Amerika dan China merosot tajam. China, saat ini tengah mati-matian mengerem laju inflasi yang terus membubung tinggi.
Angka ekspor Jepang jatuh lebih dalam dari perkiraan ekonom
TOKYO. Demam financial yang terjadi di Amerika menular ke berbagai negara. Salah satunya adalah Jepang, di mana tingkat ekspor negara ini pada akhir Juli menurun lebih dalam dari perkiraan awal. Departemen Keuangan merilis angka ekspor negara ini jatuh hingga 3,3% pada Juli 2011 dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal, perkiraan median dari 24 ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan penurunan ini hanya akan sebesar 2,6% setelah pada Juni menurun hingga 1,6%. Namun secara hitungan bulan, angka ini naik 0,8% dari akhir Juni. Perlambatan ekonomi global dan penguatan nilai tukar yen yang terus-menerus, membebani prospek ekspor Jepang. Dalam tiga bulan terakhir, nilai tukar yen terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sudah menguat hingga 6%. Permintaan barang asal Jepang oleh Amerika dan China merosot tajam. China, saat ini tengah mati-matian mengerem laju inflasi yang terus membubung tinggi.