Angka inflasi gagal menopang rupiah



JAKARTA. Rupiah melemah lantaran tertekan sentimen eksternal. Data inflasi dalam negeri sebenarnya positif, tetapi gagal menopang mata uang garuda.

Di pasar spot, Rabu (1/3), nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,19% ke level Rp 13.363 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah tergerus 0,1% di level Rp 13.361.

Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka mengatakan, nilai tukar rupiah melemah karena Gubernur The Fed wilayah Philadelphia, Patrick Harker mendukung kenaikan suku bunga bulan ini. Pernyataan Harker sejalan dengan komentar beberapa pejabat The Fed sebelumnya sehingga membuat dollar AS menguat signifikan.


Padahal, pidato Presiden AS Donald Trump pada pagi ini sebenarnya mengecewakan pasar. Trump belum menjabarkan secara jelas mengenai kebijakan pemangkasan pajak serta rencana pembangunan infrastruktur.

Dari sisi domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi Februari 2017 sebesar 0,23% atau lebih tinggi dari bulan Februari 2016 yang mencatatkan deflasi sebesar 0,09%. "Angka inflasi sebenarnya masih terjaga sehingga secara teori mendukung rupiah," kata Tonny.

Selanjutnya, Tonny memperkirakan pergerakan rupiah pada Kamis (2/3) akan kembali terpengaruh sentimen eksternal mengingat minimnya data dalam negeri. Data ekonomi yang dinanti pasar yakni manufaktur AS bulan Februari yang diprediksi membaik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie