BANDUNG. Mulai 2012, Badan Pusat Statistik (BPS) berencana memaparkan data kemiskinan dan pengangguran setiap tiga bulan atau triwulan sekali.
Rusman Heriawan, Kepala BPS menjelaskan, saat ini, BPS tengah melakukan persiapan berupa kajian. "Ke depan, BPS akan mengumumkan tiap triwulan, yakni triwulan I, triwulan II, triwulan III, dan triwulan IV. Ini supaya ada edukasi baik untuk kepentingan pemerintah, masyarakat, dan pengamat bahwa kemiskinan dan pengangguran itu naik turun," ucap Rusman, Minggu (14/11).
Menurut Rusman, selama ini, angka kemiskinan hanya dipaparkan satu kali dalam satu tahun. "Kalau pengumumannya setahun sekali, seolah-olah kemiskinan itu turun. Kalau empat kali setahun, suatu ketika angka naik maka bisa saja triwulan berikutnya bisa kita lihat," lanjut dia.
Pun demikian untuk angka pengangguran. Selama ini, BPS hanya dua kali mengumumkan pengangguran, yakni posisi pengangguran per Febuari dan Agustus.
Rusman meyakini, dengan adanya perubahan pengumuman angka kemiskinan dan pengangguran, pemerintah dapat menyesuaikan kebijakan yang direncanakannya.
Apalagi, BPS akan menambah sejumlah kriteria untuk mengukur angka kemiskinan. Salah satunya mempertimbangkan kearifan lokal. Dengan demikian, ke depan pemerintah dapat mengantongi data kemiskinan yang lebih mendalam.
Dengan cara itu, BPS juga ingin menopang pelaksanaan kebijakan sosial pemerintah. Misalnya bantuan langsung tunai, raskin, dan jamkesmas. "Jadi rumah tangga sasaran penerima raskin berbeda dengan penerima Jamkesmas, Raskin, dan nanti BLT kalau ada lagi," jelas Rusman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News