JAKARTA. Angka kemiskinan per September 2014 sebesar 10,96%, hanya turun tipis dari setahun sebelumnya 11,11%. Ke depan, dengan tingginya inflasi dan pencabutan subsidi premium, angka kemiskinan berpotensi bertambah. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah penduduk miskin per September 2014 mencapai 27,73 juta jiwa, turun 2,89% dibanding dengan setahun sebelumnya. Penduduk miskin terbanyak di Pulau Jawa, dan sebaran terbesar di Maluku-Papua. BPS menghitung angka kemiskinan ini dengan batasan garis kemiskinan secara nasional (perkotaan dan pedesaan) rata-rata Rp 312.328 per kapita per bulan. Angka ini tumbuh 6,61% dari setahun sebelumnya, Rp 292.951 per kapita per bulan. Artinya, BPS memandang orang yang hidup di bawah garis kemiskinan adalah dengan pengeluaran harian Rp 10.410,93.
Angka kemiskinan di 2015 diprediksi bertambah
JAKARTA. Angka kemiskinan per September 2014 sebesar 10,96%, hanya turun tipis dari setahun sebelumnya 11,11%. Ke depan, dengan tingginya inflasi dan pencabutan subsidi premium, angka kemiskinan berpotensi bertambah. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan jumlah penduduk miskin per September 2014 mencapai 27,73 juta jiwa, turun 2,89% dibanding dengan setahun sebelumnya. Penduduk miskin terbanyak di Pulau Jawa, dan sebaran terbesar di Maluku-Papua. BPS menghitung angka kemiskinan ini dengan batasan garis kemiskinan secara nasional (perkotaan dan pedesaan) rata-rata Rp 312.328 per kapita per bulan. Angka ini tumbuh 6,61% dari setahun sebelumnya, Rp 292.951 per kapita per bulan. Artinya, BPS memandang orang yang hidup di bawah garis kemiskinan adalah dengan pengeluaran harian Rp 10.410,93.