Angka Keramat 08.08.08 di Negeri Tirai Bambu



BEIJING. China memang sangat mempercayai angka keramat. Itu terlihat dari pandangan mereka terhadap angka delapan yang dipercaya membawa hoki atau keberuntungan. Nah, menurut kepercayaan masyarakat Negeri Tirai Bambu itu, huruf delapan dalam tulisan China diartikan sebagai keinginan untuk terus berkembang atau maju. Dengan kata lain, angka delapan akan membawa rezeki yang berlimpah.

Adanya kepercayaan inilah yang membuat masyarakat China ramai-ramai menggelar hajatan pada hari ini, yang bertepatan dengan tanggal delapan, bulan delapan, dan tahun nol delapan. Hajatan yang terbesar adalah digelarnya upacara pembukaan Olimpiade Olahraga Beijing yang dimulai pada pukul delapan malam tadi.

Selain itu, banyak pula masyarakat China yang memanfaatkan hari ini untuk saling mengikat janji setia. Salah satunya adalah pasangan pengantin baru Chen Ming dan Sun Wei yang baru saja menikah di Beijing tadi siang. Mereka tersenyum sumringah dan berpose bersama bunga mawar juga sertifikat pernikahan mereka di depan Beijing Culture Center. Tidak hanya Ming dan Wei, sekitar 1.000 pasangan lain juga menikah di gedung yang sama. "Kami memilih hari ini karena tanggalnya juga berbarengan dengan Olimpiade. Kami ingin merayakan kebahagiaan ini bersama seluruh negeri," tutur Sun Wei.


Menurut perkiraan, setidaknya terdapat sekitar 16.400 pasangan yang juga menikah di hari ini. "Ini kan hari baik," kata Chen yang mengenakan pakaian serba merah. Tradisi China juga mempercayai warna merah sebagai warna yang melambangkan kebahagiaan.

Kota Beijing sendiri telah menyiapakan diri menghadapi lautan pengantin itu. Mereka membuka pendaftaran online lebih dini, menambah durasi waktu perjanjian, hingga menambah jumlah loket di kantor catatan sipil. Kantor tersebut tampak meriah dengan hiasan bunga-bunga sutra dan balon-balon berwarna putih dan merah muda.

Sementara itu di gereja Katedral Katholik kota Wangfujing, tampak 30 pengantin menikah berbarengan. "Seluruh dunia bangga akan China hari ini. Saya ingin mengundang dunia untuk menyaksikan perkawinan saya," ujar seorang pengantin pria.

Pemandangan serupa juga tampak di kota Shanghai. Di kota itu, 6.000 pasangan saling bertukar janji setia. Uniknya, pemerintah China tidak mengurusi masalah perceraian pada hari ini. Namun hal itu bukan tanpa alasan. Melainkan ditujukan untuk meringankan kerja petugas agar bisa menyelesaikan catatan perkawinan lebih cepat.

Yang mengherankan, meski banyak pasangan yang menikah, namun gedung resepsi pernikahan malah tak terlalu laku. Para pengantin rela menunda resepsi mereka. Rupanya, mereka tak mau ketinggalan untuk menonton pesta Olimpiade paling bergengsi di dunia itu.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie