Angka Pengangguran Capai 8,42 Juta Orang, Ini yang Dilakukan Pemerintah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mengurangi angka pengangguran. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Indonesia pada periode Agustus tercatat 5,86% atau sebanyak 8,42 juta orang.

Angka tersebut lebih rendah bila dibandingkan Agustus 2021 yang mencapai 6,49% atau 9,1 juta orang. Akan tetapi bila dibandingkan dengan bulan Februari, angka pengangguran justru bertambah dari sebanyak 5,83% atau 8,40 juta orang.

Peningkatan pengangguran ini karena faktor musiman. Pada Februari, serapan tenaga kerja akan lebih banyak karena musim panen, sehingga akan kembali menurun setelah musim panen selesai.


Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir menuturkan, pada saat tidak musim panen terdapat beberapa program pemberdayaan desa melalui dana desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Baca Juga: BPS: Masih Ada 4,15 Juta Penduduk Usia Kerja yang Terdampak Pandemi Covid-19

Program-program tersebut akan diberikan bagi para buruh petani yang tidak bekerja saat musim panen belum tiba. Misalnya saja pembekalan untuk menanam buah-buahan seperti melon jepang dengan teknologi yang canggih untuk meningkatkan produktivitas.

“Selain itu juga model rumah-rumah kaca untuk menanam buah-buahan seperti melon jepang. Jadi menggunakan tekhnologi untuk meningkatkan produktivitas,” tutur Iskandar kepada Kontan.co.id, Senin (7/11).

Selain itu, untuk menurunkan angka pengangguran secara keseluruhan, diantaranya dengan mendorong hirilisasi industri berbasis sumber daya alam (SDA) dengan meningkatkan investasi, dan juga membangun infrastruktur. Menurutnya serapan kerja di sektor tersebut sangat tinggi.

Kemudian, perbaikan iklim investasi di seluruh Indoensia dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja dan juga Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS) dapat meningkatkan produktivitas semua sektor ekonomi dan mampu mendorong ekonomi padat karya khususnya di pedesaan.

Baca Juga: BPS: Kenaikan Harga BBM Berdampak Mini ke Pertumbuhan Kuartal III-2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat