Angkasa Aviation Academy belum berorientasi mengejar laba



KONTAN.CO.ID - PALANGKARAYA. Angkasa Aviation Academy atau disingkat AAA, merupakan anak usaha Lion Air Group yang berfokus pada sekolah penerbangan. Bagi siswa yang ingin masuk pendidikan penerbangan AAA, maka biaya yang harus disiapkan sebesar Rp 750 juta.

Direktur sekaligus Kepala Sekolah Angkasa Aviation Academy Audy L Punuh mengatakan, pada awal beroperasi di tahun 2010, akademi penerbangan itu masih harus mendapat dana dukungan dari perusahaan induk, Lion Air Group. “Kita mendatangkan satu pesawat Cessna 172 untuk modal pembelajaran siswa,” katanya, Jum’at (14/9).

Audy tidak mengatakan berapa modal yang dikeluarkan Lion Air Group saat itu. Tapi sekedar gambaran harga satu pesawat Cessna 172 saat ini sekitar US$ 350.000, atau sekitar Rp 5,17 miliar (kurs dolar hari ini).


Terkait daya serap siswa, saat ini Angkasa Aviation Academy menerima sebanyak 150 siswa setiap tahunnya. Adapun jumlah siswa yang telah lulus menempuh pendidikan di akademi tersebut sebanyak 450. “200 di antaranya telah menjadi pilot,” tambah Audy.

Saat ini Angkasa Aviation Academy memiliki 22 pesawat Cessna 172 yang dimanfaatkan untuk pembelajaran siswa. Dari 22 pesawat itu, 12 di antaranya berada di Palangkaraya, sementara 10 di Cirebon.

Nah, karena untuk mendatangkan pesawat Cessna 172 dinilai cukup mahal, maka pendapatan yang diterima dari siswa digunakan salah satunya untuk menutup keperluan itu. Belum lagi, kata Audy, ongkos operasional Cessna 172 juga mahal.

Maklum, pesawat Cessna 172 memiliki mesin bukan jet. Karenanya biaya bahan bakarnya lebih mahal. Jika bahan bakar pesawat jet dikenal dengan aviaton turbine (avtur), maka bahan bakar pesawat baling-baling dikenal dengan aviation gasoline (avgas). 

Jika dibandingkan per liternya, harga avtur sekitar Rp 10.000 per liter sementara avgas Rp 25.000 per liter. “Belum lagi biaya asuransi pesawatnya, maintenancenya dan lain-lain,” tambah Audy.

Karenanya Audy menyimpulkan, harga Rp 750 juta yang dipatok untuk pembelajaran siswa Angkasa Aviation Academy itu merupakan hasil penyesuaian untuk kebutuhan operasional saja. “Tapi di sisi lain, investasi kita terhadap sumber daya pilot Lion Air lebih aman. Karena kita yang mengajarkan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .